Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Pesan The Daddies untuk Fikri-Bagas dan Ujian Konsistensi Selepas All England

21 Maret 2022   08:00 Diperbarui: 21 Maret 2022   14:25 1538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keberhasilan ganda putra Indonesia yang masih berusia muda, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, menjadi juara All England 2022, tidak lepas dari peran senior mereka di Pelatnas PBSI Cipayung.

Ya, Fikri (22 tahun) dan Bagas (23) tahun) beruntung memilik senior seperti Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya, juga Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan.

Logika sederhananya, sebagai pemain muda yang minim pengalaman, mereka beruntung setiap hari berlatih di pelatnas bersama pemain-pemain senior kelas dunia.

Sebab, tidak hanya menyerap ilmu dan teknik bermain secara langsung dengan melihat seniornya bermain, mereka juga tahu kelebihan dan kebiasaan mainnya.

Terpenting, mereka juga ketularan etos kerja, semangat, dan juga mentalitas juara dari para senior yang sudah punya banyak gelar internasional.

Selebihnya, mereka hanya perlu berlatih keras meningkatkan ketahanan fisik dan mengasah skill kemampuan bermain.

Itu alasan yang menurut saya menjadi pendorong utama di balik sukses Fikri dan Bagas bisa menjadi juara All England di usia masih sangat muda.

Bahkan, mereka juara di usia lebih muda dari Hendra/Ahsan saat juara All England kali pertama di tahun 2014 ataupun Marcus/Kevin saat juara kali pertama di tahun 2017 silam.

Pesan dari The Daddies

Fikri dan Bagas semakin beruntung karena para seniornya itu tidak pelit untuk berbagi pesan baik. Pesan yang mengingatkan mereka. Maklum, sebagai anak muda, mereka butuh diingatkan agar tidak salah jalan.

Tadi malam, begitu Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana memastikan juara, mereka menghampiri seniornya, Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan yang mereka kalahkan 21-19, 21-13 dalam waktu 37 menit.

Tidak hanya tos, Fikri dan Bagas lantas memeluk senior yang jadi idola banyak pebulutangkis dunia itu.

Sementara Hendra (37 tahun) dan Ahsan (34 tahun), selain memberi ucapan selamat, ekspresi wajah mereka tampak ikut bangga dengan pencapaian juniornya.

The Daddies--julukan Hendra/Ahsan--lantas memberikan pesan untuk juniornya itu.

"Selamat, kalian luar biasa, tapi jangan terlalu cepat puas. Perjalanan masih panjang. Ini baru langkah awal, tetap rendah hati, tidak boleh sombong. Harus konsisten ke depannya," begitu pesan Hendra kepada mereka seperti dikutip dari akun IG resmi Humas PBSI.

Itu pesan luar biasa dari seorang peraih medali emas Olimpiade dan juara dunia empat kali.

Fikri dan Bagus diingatkan agar tidak besar kepala dengan pencapaian di All England. Justru, itu harus menjadi awalan untuk meraih prestasi lebih hebat ke depannya.

Ahsan juga menyampaikan pesan untuk adik-adiknya itu. Meski dirinya tampil di final dalam kondisi cedera, tetapi Ahsan tidak mau menyebut itu sebagai alasan. Dia memilih untuk memberikan pujian pada Fikri dan Bagas.

"Saya tidak mau berbicara tentang cedera saya. Fikri dan Bagas memang bermain sangat bagus. Mereka pantas mendapatkannya. Saya harap mereka bisa konsisten ke depannya. Jangan cepat puas dan terus bekerja keras," pesan Ahsan.

Pesan Ahsan itu begitu mendalam. Pemain senior panutan. Selain berbesar hati mengakui keunggulan juniornya di final, dia juga mengirimkan pesan agar mereka bisa konsisten.

Ujian konsistensi selepas All England

Berstatus juara All England tentu akan membuat Fikri dan Bagas kini menjadi sorotan dibandingkan sebelumnya. Bila sebelumnya mereka 'dianggap tidak ada', nama mereka kini bakal menarik perhatian media.

Akan ada harapan lebih kepada mereka untuk kembali berprestasi selepas All England. Badminton lovers tentu tidak ingin, mereka meredup setelah All England.

Nah, menariknya, ujian konsisten bagi Fikri dan Bagas akan langsung tersaji pekan ini. Mereka akan langsung tampil di turnamen Swiss Open Super 300, 22-27 Maret 2022.

Menariknya lagi, mereka akan langsung mendapatkan lawan berat di babak awal.

Jadwal mempertemukan Fikri dan Bagas dengan ganda putra terbaik India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty di babak 32 besar.

Tampil sebagai pemain non unggulan membuat Fikri dan Bagas berpotensi langsung bertemu pemain unggulan. Satwiksairaj dan Rankireddy menjadi unggulan 3 di Swiss Open.

Di All England, sejak babak 16 besar, lalu perempat final, semifinal, hingga final, Fikri dan Bagas juga selalu berjumpa pemain unggulan.

Dari unggulan 8 asal Malaysia, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi, lalu unggulan 3 asal Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, kemudian jumpa Marcus/Kevin yang menjadi unggulan 1 di semifinal, dan bertemu Hendra/Ahsan yang merupakan unggulan 2 di final.

Menarik ditunggu bagaimana penampilan Fikri dan Bagas kala berjumpa lawan baru yang memiliki gaya main hampir sama dengan mereka. Ganda India ini dikenal doyan menyerang. Smash mereka kencang.

Sorotan akan tertuju pada Fikri dan Bagas di Swiss Open nanti. Apalagi, Indonesia tidak akan diperkuat Marcus/Kevin. Ganda putra ranking 1 dunia ini tidak ikut tampil di turnamen level Super 300 itu.

Tapi, Hendra/Ahsan masih tampil dan menjadi unggulan 1. Termasuk ada nama Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang menjadi unggulan 4. Menarik ditunggu kiprah Fikri dan Bagas selepas sukses besar di All England. Salam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun