Bagi Gosen, Anfield bukan stadion yang asing. Musim lalu, di fase grup Liga Champions, Gosens yang saat itu masih memperkuat Atalanta, mencetak satu gol dari kemenangan 2-0 Atalanta atas Liverpool.
Kemenangan itu membuat Atalanta menjadi satu-satunya tim asal Italia yang bisa menang lebih dari satu gol melawan Liverpool di Anfield dalam ajang kompetisi antarklub Eropa. Inter tentu ingin mengikuti jejak Atalanta.
Kebetulan, Inter punya warna jersey yang sama dengan Atalanta. Biru setrip hitam. Inter juga bermain dengan skema serupa di lini pertahanan dengan memakai tiga bek.
Inter Milan musim ini juga menyandang status sebagai klub dengan produktivitas gol tertinggi di Serie A. Hingga giornata ke- 27, Inter mengoleksi 60 gol atau rata-rata 2,2 gol per laga.
Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi menyebut kunci laga di Anfield adalah timnya harus bisa mencetak gol. "Kami memasuki laga ini dalam keadaan tertinggal dan tentunya mencetak gol pada babak pertama bisa membuat perbedaan besar,'' tutur Simone Inzaghi.
Menariknya, meski Inter Milan pede menang di Anfield, tetapi tidak demikian dengan sejumlah media di Italia. Media di Italia malah pesimistis dengan peluang Inter.
Tuttosport misalnya. Media yang berbasis di Turin itu menyebut Liverpool tidak bisa disamakan dengan Salernitana yang gawangnya notabene dibobol sepuluh kali oleh pemain Inter dalam dua pertemuan di Serie A musim ini.
"Atmosfer pertandingan di Serie A juga tidak sama dengan di Liga Champions," tulis Tuttosport.
Ya, bagaimanapun, Liverpool memang bukan Salernitana.
Akan menjadi perbandingan kelewat lucu bila membandingkan tim yang kini ada di posisi juru kunci Liga Italia dengan Liverpool yang tak terkalahkan dalam 16 pertandingan di Liga Inggris. Sebanyak 14 laga berakhir dengan kemenangan.
Liverpool diuntungan beberapa pemain cedera telah pulih