Ini karena hasil empat pertandingan lainnya berakhir imbang atapun kalah dengan skor tipis.
Tim Jerman yang paling sering juara di Liga Champions, Bayern Munich yang bermain 1-1 (17/2) di markas tim Austria, Salzburg, bakal berupaya menang saat bermain di Allianz Arena.
Membayangkan Bayern tampil gagah seperti era kepelatihan Hans Dieter-Flick, rasanya tidak sulit untuk menyebut bila tim juara Liga Champions 2020 ini bakal melaju ke perempat final.
Namun, di era pelatih Julians Nagelsmann, Bayern terkadang tampil 'lucu'. Seperti dua pekan lalu sata mereka kalah 2-4 dari tim promosi, VfL Bochum di Bundesliga.
Bahkan, saat melawan Salzburg, Bayern nyaris kalah. Sebab, mereka baru bisa menyamakan skor lewat Kingsley Coman di menit ke-90. Karenanya, Bayern belum aman di leg II nanti.
Ajax Amsterdam juga bermain imbang 2-2 dengan Benfica dini hari tadi. Ajax sempat unggul dua kali tapi bisa disamakan. Ini menjadi gambaran, laga leg II di Amsterdam Arena juga bakal kembal ketat.
Begitu juga Juventus. Meski sempat unggul cepat lewat striker anyarnya, Dusan Vlahovic, tetapi Juve harus puas hanya bermain 1-1 melawan Villarreal.
Di laga leg II di Turin, tidak ada jaminan Juve tampil superior. Apalagi bila pertahanan mereka masih sembrono sehingga berujung lahirnya gol penyama Villarreal. Bahkan, pelatih Juve, Massimiliano Allegri menyebut gol itu sebagai hadiah untuk Villarreal. Â
Â
Dan, pertandingan terakhir, yang paling bikin penasaran adalah bagaimana akhir cerita pertemuan Real Madrid melawan Paris Saint Germain (PSG) di leg II di Madrid.
Kita tahu, PSG menang 1-0 atas Madrid di leg I di Paris. Kylian Mbappe menjadi pembeda lewat gol di menit akhir. Sebelumnya, Lionel Messi gagal mengeksekusi penalti saat tendangannya ditepis Thibaut Courtois, kiper Madrid.
Namun, kemenangan tipis itu jelas belum bisa membuat PSG disebut favorit untuk lolos ke perempat final.
Apalagi, Liga Champions musim ini menerapkan aturan baru dengan menghapus advantage gol away bila agregat gol sama.