Bahkan, Marselino yang mengenakan jersey nomor punggung 7, membuat satu assist dan satu gol.
Kalau kata orang Surabaya, anak muda yang baru berusia 17 tahun ini tampil ngosek. Dia jadi motor yang menggerakkan 'mesin' Persebaya saat mengalahkan Bali United 3-1.
Di menit ke-5, bermula dari serangan Bali United yang gagal, Persebaya melakukan serangan balik. Marselino yang menguasai bola, mengirim umpan panjang membelah pertahanan Serdadu Tridatu yang mengarah ke Samsul Arif. Penyerang senior ini pun membawa Persebaya unggul.
Melihat skema gol ini, saya jadi teringat dengan umpan apik Egy Maulana Vikri kepada Irfan Jaya saat Indonesia menghadapi Singapura di semifinal kedua Piala AFF. Umpan brilian yang seharusnya menjadi gol tapi Irfan dilanggar kiper Singapura, Hasan Sunny yang membuatnya dikartu merah.
Lantas, di menit ke-74, ketika Persebaya sedang unggul 2-1 dan Bali United berupaya untuk menyamakan skor, Marselino kembali mencuri perhatian.
Memanfaatkan umpan Hidayat, Marselino memperlihatkan kemampuannya dalam mengeksekusi peluang. Dia menjebol gawang Bali United yang dikawal kiper senior, Wawan Hendrawan.
Sepanjang pertandingan, kita bisa menyaksikan betapa Marselino berhasil menyuguhkan permainan berkelas.
Anak muda yang mulai banyak dikenal publik kala menghuni skuad Indonesia U-16 ini bermain tenang. Visinya bagus. Akurasi passingnya terukur. Finishing sempurna. Body balancenya juga oke. Satu lagi, dia pede dan sangat menikmati permainan.
Marselino layak dibawa Shin Tae-yong ke Piala AFF U-23
Melihat permainan Marselino kala melawan Bali United itu, kita jadi paham mengapa media sekelas The Guardian pernah memasukkan namanya dalam daftar nama 60 wonderkid dunia.
Menurut The Guardian, Marselino adalah paket lengkap dan menyebutnya sebagai "pemain nomor 10" yang menjadi bintang masa depan. Mungkin tidak sedikit yang belum mengenal Marselino dan mempertanyakan hasil list dari The Guardian itu.