Menyaksikan pertandingan Persebaya Surabaya melawan Bali United di pekan ke-17 Liga 1 pada Rabu (5/1) lalu, saya mengandaikannya seperti menonton sebuah audisi.
Namanya audisi, seseorang akan dilihat bagaimana kemampuannya. Dinilai seberapa istimewa kemampuannya. Bila dia punya kemampuan hebat dan tampil oke selama audisi, tentu para juri akan meloloskannya.
Lalu, siapa yang diaudisi di pertandingan tersebut? Siapa yang menilai? Dan untuk apa audisi tersebut?
Saya mengandaikan anak muda bernama Marselino Ferdinan yang tampil mengikuti 'audisi' di pertandingan yang digelar di Stadion Ngurah Rai di Denpasar, Bali, tersebut.
Adapun yang menilai adalah Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Termasuk saya, sampeyan (Anda), serta masyarakat Indonesia yang menyaksikan penampilan Marselino dari layar televisi.
Dan, output dari audisi tersebut adalah layak tidaknya sang pemain untuk membela tim Indonesia U-23 yang akan tampil di turnamen Piala AFF U-23 di Kamboja pada bulan depan.
Marselino jadi bintang kemenangan Persebaya
Persebaya sebenarnya tampil tidak dengan kondisi terbaik di pertandingan ini. Empat pemain Persebaya yang baru memperkuat Indonesia di Piala AFF 2020, sedang menjalani karantina setelah pulang dari Singapura.
Tentu saja, yang paling kerasa adalah ketiadaan Rahmat Irianto dan Ricky Kambuaya. Sebab, keduanya merupakan motor penggerak permainan Persebaya di lini tengah seperti yang mereka pertontonkan di Timnas.
Yang terjadi, meski tanpa keduanya, kita disuguhi permainan berkelas dari lini tengah Persebaya. Trio Alwi Slamat (25 tahun), Muhammad Hidayat (25 tahun), dan Marselino tampil keren.