Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Pencapaian, PR Timnas, dan Pentingnya Mempertahankan Shin Tae-yong

3 Januari 2022   07:18 Diperbarui: 3 Januari 2022   20:29 1175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ada banyak pencapaian bagus Timnas Indonesia di Piala AFF 2020. Itu jadi cermin sukses Pelatih Shin Tae-yong/Kompas.com/PSSI 

Total, dari delapan pertandingan yang dijalani Indonesia di Piala AFF 2020, enam kali pemain-pemain Indonesia terpilih jadi man of the match (MOTM).

Selain Arhan dan Kambuaya, ada Irfan Jaya yang menjadi pemain terbaik di laga melawan Laos, Dewangga saat melawan Vietnam, dan Witan saat melawan Singapura di semifinal pertama.

Pencapaian ketiga, Timnas Indonesia dianugerahi penghargaan Fair Play Award. Artinya, permainan Indonesia sepanjang turnamen dianggap paling bersih.

Pemain-pemain Indonesia tidak pernah diganjar kartu merah dan merupakan tim dengan akumulasi kartu kuning paling sedikit. Meski kadang bermain keras di lapangan, tetapi Indonesia tetap menjunjung sportifitas dan disiplin tinggi.

Ini merupakan kali pertama Indonesia dianugerahi gelar ini. Dan itu juga menjadi senjata ampuh untuk membungkam celotehan media luar, utamanya dari Vietnam yang menuding Indonesia bermain kasar selama turnamen.

Semua pencapaian itu tentu luar biasa. Sebab, di awal turnamen, tidak sedikit media di luar sana yang meragukan Timnas Indonesia bakal lolos dari penyisihan grup karena harus bersaing dengan dua tim finalis Piala AFF 2018, Vietnam dan Malaysia.

Keraguan itu muncul karena Indonesia datang ke Piala AFF dengan skuad termuda. Rata-rata pemainnya berusia belum genap 20 tahun atau baru menapak 20 tahun-an. Bila dibuat rata-rata, Indonesia tim yang paling muda dengan rataan usia 23,8 tahun.

Toh, di bawah asuhan Shin Tae-yong, anak-anak muda itu tampil hebat dan berani. Satu hal paling mencolok adalah mentalitas pemain yang tidak gampang ambyar ketika dalam posisi tertinggal seperti ketika melawan Malaysia.

Sejumlah PR yang masih perlu dipoles

Meski meraih sejumlah pencapaian, tetapi kita tidak menutup mata bila Tim Garuda di Piala AFF 2020 ini juga menyisakan celah yang menjadi pekerjaan rumah bagi Shin Tae-yong selaku pelatih.

Dalam wawancara dengan wartawan, Shin Tae-yong mengakui bahwa sektor paling lemah di timnas saat ini adalah lini depan. Para penyerang yang diharapkan bisa menjadi sumber gol, nyatanya tidak mampu menjawab harapan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun