Apa saja?
Pencapaian pertama, Timnas Indonesia menjadi tim paling subur alias mencetak gol paling banyak di turnamen ini dengan mencetak 20 gol. Ya, bukan Thailand, Vietnam, Malaysia, atau Singapura tim yang paling banyak mencetak gol. Tapi Indonesia.
Sebagai perbandingan, ketika Indonesia melaju ke final Piala AFF 2016 lalu, jumlah gol yang dicetak 'hanya' 12 gol. Pun ketika jadi finalis di Piala AFF 2010, sepanjang turnamen Indonesia mencetak 17 gol.
Meski, ini bukan kali pertama Indonesia menjadi tim paling subur di Piala AFF.
Sebab, Tim Garuda juga pernah menjadi tim tersubur kala menjadi finalis di Piala AFF 2004 dengan bisa mencetak 24 gol. Atau juga di Piala AFF 2002 ketika mencetak 22 gol.
Tapi, poin plus layak kita berikan kepada generasi Asnawi dkk. Sebab, persaingan di Piala AFF yang mereka hadapi sekarang jelas lebih kompetititf dibandingkan era dulu.
Lha wong dulu di Piala AFF 2002, Indonesia masih bisa menang dengan skor 13-1 atas Filipina. Kini, cerita seperti itu mustahil berulang karena Filipina sudah berkembang pesat.
Pencapaian kedua, beberapa pemain muda Indonesia mampu meraih penghargaan individu.
Tiga pemain, Pratama Arhan, Witan Sulaiman, dan Alfeandra Dewangga masuk nominasi young player alias pemain muda terbaik. Arhan (20 tahun) yang tampil oke dengan mencetak 2 gol dan menjadi man of the match saat melawan Malaysia, akhirnya terpilih meraih gelar individu ini.
Tidak hanya itu, gelandang Ricky Kambuaya yang tampil super keren selama turnamen, juga terpilih sebagai break out stars alias pemain yang penampilannya paling mencolok dan 'mendadak menjadi bintang'.
Kambuaya (25 tahun) juga dua kali terpilih sebagai man of the match, yakni di laga pertama melawan Kamboja dan laga penutup final kedua melawan Thailand, Sabtu (1/1). Kita tahu, di final kedua itu, pemain asal Sorong Papua ini mencetak gol pembuka Indonesia.