Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Pencapaian, PR Timnas, dan Pentingnya Mempertahankan Shin Tae-yong

3 Januari 2022   07:18 Diperbarui: 3 Januari 2022   20:29 1175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ada banyak pencapaian bagus Timnas Indonesia di Piala AFF 2020. Itu jadi cermin sukses Pelatih Shin Tae-yong/Kompas.com/PSSI 

Apa saja?

Pencapaian pertama, Timnas Indonesia menjadi tim paling subur alias mencetak gol paling banyak di turnamen ini dengan mencetak 20 gol. Ya, bukan Thailand, Vietnam, Malaysia, atau Singapura tim yang paling banyak mencetak gol. Tapi Indonesia.

Sebagai perbandingan, ketika Indonesia melaju ke final Piala AFF 2016 lalu, jumlah gol yang dicetak 'hanya' 12 gol. Pun ketika jadi finalis di Piala AFF 2010, sepanjang turnamen Indonesia mencetak 17 gol.

Meski, ini bukan kali pertama Indonesia menjadi tim paling subur di Piala AFF.

Sebab, Tim Garuda juga pernah menjadi tim tersubur kala menjadi finalis di Piala AFF 2004 dengan bisa mencetak 24 gol. Atau juga di Piala AFF 2002 ketika mencetak 22 gol.

Tapi, poin plus layak kita berikan kepada generasi Asnawi dkk. Sebab, persaingan di Piala AFF yang mereka hadapi sekarang jelas lebih kompetititf dibandingkan era dulu.

Lha wong dulu di Piala AFF 2002, Indonesia masih bisa menang dengan skor 13-1 atas Filipina. Kini, cerita seperti itu mustahil berulang karena Filipina sudah berkembang pesat.

Pencapaian kedua, beberapa pemain muda Indonesia mampu meraih penghargaan individu.

Tiga pemain, Pratama Arhan, Witan Sulaiman, dan Alfeandra Dewangga masuk nominasi young player alias pemain muda terbaik. Arhan (20 tahun) yang tampil oke dengan mencetak 2 gol dan menjadi man of the match saat melawan Malaysia, akhirnya terpilih meraih gelar individu ini.

Tidak hanya itu, gelandang Ricky Kambuaya yang tampil super keren selama turnamen, juga terpilih sebagai break out stars alias pemain yang penampilannya paling mencolok dan 'mendadak menjadi bintang'.

Kambuaya (25 tahun) juga dua kali terpilih sebagai man of the match, yakni di laga pertama melawan Kamboja dan laga penutup final kedua melawan Thailand, Sabtu (1/1). Kita tahu, di final kedua itu, pemain asal Sorong Papua ini mencetak gol pembuka Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun