Benar saja, kali ini, Indonesia tidak butuh waktu lama untuk bisa menjebol gawang Singapura.
Di menit ke-11, sodoran bola Alfeandra Dewangga menemui Witan Sulaeman. Dengan tenang, Witan men-drible bola ke kotak penalti, menang lari selangkah dari bek Singapura, lantas mengirim umpan yang disambut Ezra Walian menjadi gol.
Gol itu membuat Indonesia berada di atas angin di periode 15 awal pertandingan.
Namun, entah kenapa, permainan Indonesia yang awalnya bermain rapi, lantas berubah seperti tim yang bermain tanpa rencana jelas. Asal menyerang.
Justru Singapura berbalik menekan. Serangan mereka tampak berbahaya. Terlebih dalam situasi bola mati. Ini momen roller coaster pertama yang mendebarkan di pertandingan ini. Dari nyaman, lantas tertekan.
Drama terjadi di ujung babak pertama ketika Singapura mendapatkan tendangan bebas.
Sebelum free kick dilepaskan, di menit kedua added time, Singapura kehilangan bek seniornya, Safuwan Baharudin yang mendapat kartu kuning kedua karena gagal mengontrol emosinya.
Indonesia semakin di atas angin. Sudah terbayang akan seperti apa di babak kedua.
Tapi, semenit kemudian, Singapura justru bisa menyamakan skor lewat Song Ui-young yang memanfaatkan kekalutan pertahanan Indonesia menerima tendangan bebas.
Indonesia gagal menjaga keunggulan hingga babak pertama usai.
Momen itu sungguh seperti roller coaster kedua di laga ini. Indonesia yang baru saja diuntungkan karena pemain lawan dikartu merah, tapi malah langsung kebobolan gol.