Rogalski merupakan pemain sepantaran Cordon. Usianya kini 34 tahun. Bedanya, dia hanya eksis di level Eropa. Itupun di turnamen kelas International Challange. Terakhir, dia jadi runner-up turnamen Lithuanian International 2018.
Sementara Cordon sudah membuktikan bila dirinya mampu bersaing di level global lewat permainan apik di Olimpiade lalu.
Dikutip dari BWF Badminton.com, Cordon mengaku senang bisa kembali bermain di Kejuaraan Dunia yang kali terakhir diikutinya pada 2011 silam. Dia mengaku sempat mengalami cedera lutut dan pergelangan kaki. Terlebih, dia pernah berlatih di Spanyol pada 2012 lalu.
"Pada tahun 2012 lalu saya mendapat kesempatan untuk berlatih dengan tim nasional (Spanyol). Jadi berada di sini rasanya seperti berada di rumah sendiri," ujarnya.
Bila mampu menang di putaran II, Cordon ditunggu pemenang antara Kenta Nishimoto dari Jepang melawan anak muda India, Lakshya Sen.
Fakta tidak menghadapi pemain unggulan itu membuatnya semakin percaya diri. Cordon mengaku diberitahu pelatihnya bila Momota tidak ikut tampil. Sebab, dia mengaku tidak pernah melihat undian turnamen.
"Saya tahunya akan melawan Momota jika memenangkan pertandingan babak pertama, tetapi sekarang terbuka bagi saya untuk mencapai babak 16 besar," ungkap Cordon.
"Setelah Olimpiade, pikiran saya berubah total. Jadi ini tentang bersenang-senang. Mari kita lihat apa yang akan terjadi," sambung pemain yang dikalahkan Ginting pada perebutan medali perunggu Olimpiade 2020 ini.
Kejutan dan juga pesona Kevin Cordon memang menjadi salah satu pemikat Kejuaraan Dunia 2021. Utamanya di nomor tunggal putra yang tanpa Momota dan Ginting, persaingannya menjadi kurang greget.
Ah ya, satu-satunya wakil Indonesia, yakni pasangan ganda campuran, Dejan Ferdinansyah/Serena Kani dari klub Djarum, melaju ke putaran II. Kemarin, mereka mengalahkan pasangan dari Irlandia, Paul Reynolds/Rachael Darragh 21-14, 21-16.
Di putaran II, mereka akan menghadapi ganda campuran terbaik Jerman, Mark Lamsfus/Isabel Lohau yang menjadi unggulan 11.