Marcus/Kevin ada di Grup A bersama ganda Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen, ganda India Saiwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, dan juara Olimpiade asal Taiwan, Lee Yang/Wang Chi-lin.
Ternyata, Lee/Wang yang juga merupakan juara bertahan World Tour Finals 2020 yang menjadi lawan pertama bagi Marcus/Kevin.
Tentu saja, untuk mengalahkan pasangan sekelas Lee/Wang, Marcus dan Kevin harus tampil dalam top form mereka.
Mereka tidak bisa tampil biasa saja seperti saat kalah rubber game dari pasangan top tersebut di fase grup Olimpiade 2020 lalu.
Dan itulah yang terjadi. Penampilan Marcus/Kevin kembali dalam level terbaiknya. Bukan hanya pada level permainannya. Tapi juga fokus selama pertandingan. Juga mentalitas di lapangan.
Sampeyan (Anda) yang menyaksikan pertandingan ini dari layar kaca televisi, bisa melihat betapa Marcus/Kevin punya tiga hal itu.
Mereka memperlihatkan permainan kelas ranking 1 dunia. Permainan cepat, smash tajam, drop shot silang mematikan, juga mau capek terus bergerak.
Jauh berbeda bila kita bandingkan dengan penampilan Marcus dan Kevin di Olimpiade lalu yang serasa bukan mereka yang kita kenal.
Fokus mereka juga sangat terjaga. Mereka tetap kalem. Utamanya di poin-poin kritis. Serta, mentalitas menang yang membuat mereka tidak drop ketika dalam posisi tertinggal.
Di game pertama, pertandingan langsung berlangsung ketat. Kedua pasangan bermain menyerang. Anti mager.
Marcus/Kevin menutup interval pertama dengan keunggulan 11-7. Namun, Lee Wang mampu mendapatkan lima poin beruntun. Mereka pun berbalik unggul 11-12.