Kita bisa melihat, Marcus/Kevin tampil seperti yang kita kenal selama ini. Mereka bermain dengan pukulan drive cepat dan smash mematikan. Pasangan unggulan 1 ini juga tidak membiarkan lawan berkembang. Hoki/Kobayashi bahkan dipaksa beberapa kali membuat kesalahan sendiri.
Bila mereka sudah tampil seperti levelnya world number one, sulit bagi lawan untuk berkembang. Hasilnya, mereka mendominasi game pertama dengan menang 14-21.
Di game kedua, permainan berjalan lebih ketat. Hoki/Kobayashi bermain ngeyel demi bisa mengambil game ini.
Perolehan poin berlangung ketat. Tidak lebih dari dua poin. Bahkan saling kejar-mengejar poin.
Dari 2-2, 4-4, 6-6. Marcus/Kevin menutup interval pertama dengan 11-8. Namun, ganda Jepang lantas menipiskan ketertinggalan menjadi 12-11 bahkan menyamakan skor 12-12.
Marcus/Kevin lantas kembali menjauh dan menjaga keunggulan dua poin di angka 14-12, 15-13, 16-14, 17-15. Namun, ganda Jepang bisa menyamakan skor di angka 17-17. Situasi semakin mendebarkan.
Tapi, Marcus/Kevin yang ingin segera menuntaskan pertandingan dan tidak ingin terjadi rubber game, kembali unggul dua poin 19-17. Lantas, match point 20-18.
Marcus/Kevin memenangi final ini setelah return dari Kobayashi usai mengembalikan service Marcus, gagal melewati net. Dan, kegembiraan mereka pun buncah.
Melihat bagaimana ekpresi kemenangan Marcus/Kevin, jelas tergambar betapa mereka lega bisa mengalahkan ganda Jepang itu.
Marcus/Kevin kembali jadi penyelamat tuan rumah
Dan memang, Marcus/Kevin pastinya penasaran. Sebab, sebelumnya, Hoki dan Kobayashi sebenarnya bukan lawan yang menyulitkan bagi mereka.