Kemenangan di game kelima itu membuat MU memuncaki klasemen Grup G dengan raihan 10 poin. MU dipastikan lolos ke babak 16 besar. Sebab, fase grup hanya tinggal menyisakan satu pertandingan.
Sementara dua tim di bawah MU, Villarreal meraih 7 poin dan Atalanta yang dini hari tadi bermain imbang 3-3 dengan tuan rumah Young Boys, kini memiliki 6 poin.
Dengan komposisi klasemen seperti itu, andaikan MU kalah dari Young Boys (8/12) di laga terakhir, tidak akan berpengaruh pada posisi mereka untuk lolos. Justru, Atalanta yang menjamu Villarreal, akan melakoni laga hidup mati demi berebut stau tiket tersisa lolos ke babak 16 besar.
Sebenarnya, apa yang berbeda dari MU setelah ditinggal Solskjaer dan kini dilatih Michael Carrick sebagai pelatih sementara?
Dilansir dari situs resmi UEFA, uefa.com, skema main MU bersama Carrick saat melawan Villarreal, tidak berbeda dari yang selama ini dipakai Solskjaer. MU tetap memakai skema main 4-2-3-1.
Namun, Carrick memainkan beberapa pemain yang di era Solskjaer sangat jarang mendapatkan kesempatan bermain. Utamanya di lini penyerangan.
Donny van de Beek dimainkan sebagai starter di posisi nomor 10 alias berada di belakang Cristiano Ronaldo sebagai lone striker. Pemain Belanda ini mengisi posisi yang selama ini diisi Bruno Fernandes.
Carrick juga memainkan pemain Prancis, Anthony Martial sebagai penyerang sayap kiri. Selama ini, dua nama ini lebih sering duduk di bangku cadangan.
Sementara untuk posisi gelandang bertahan, pemain asal Brasil, Fred, yang selama ini dianggap sebagai 'pemain kesayangan' Solskjaer, tetap dimainkan sebagai starter bersama Scott McTominay.
Tentu saja, Carrick yang semasa bermain merupakan holding midfielder, pastinya memberikan instruksi taktikal untuk menghadapi Villarreal. Namun, perubahan komposisi pemain di starting XI itu tentunya memberikan kesegaran. Minimal van de Beek dan Marthial memberikan energi baru.
Kemenangan atas Villarreal yang memastikan lolos ke babak 16 besar itu yang dibutuhkan tim juara Liga Champions tiga kali ini. Kemenangan ini penting untuk menetralisir situasi internal tim yang sempat 'bergejolak' usai kalah 1-4 dari Watford dan berujung diberhentikannya Solskajer.