Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Hadapi Jepang, Vietnam Belum Ingin "Say Good Bye" pada Piala Dunia 2022

11 November 2021   09:14 Diperbarui: 11 November 2021   09:26 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Vietnam berlatih jelang menghadapi Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2020 Zona Asia (11/11)/Foto: https://e.vnexpress.net/


Menyebut Timnas Vietnam sebagai tim terbaik di Asia Tenggara bakal menjadi wacana yang debatable. Ada yang setuju. Ada yang tidak setuju.

Namun, menyebut tim Vietnam sebagai salah satu yang terbaik di kawasan Asia Tenggara bukanlah hal berlebihan.

Apalagi bila menengok fakta bahwa Timnas Vietnam merupakan satu-satunya tim Asia Tenggara yang lolos ke putaran III Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia. Vietnam tergabung bersama 11 tim top Asia lainnya.

Hanya saja, di level ini, Vietnam merasakan bahwa persaingan di kancah Asia memang sangat berbeda dengan di ranah Asia Tenggara.

Bila di kualifikasi putaran II lalu, Vietnam gagah perkasa dengan menang back to back atas Malaysia dan Indonesia, bahkan mampu mengalahkan Uni Emirates Arab. Vietnam mampu menang lima kali dan hanya kalah sekali dari 8 pertandingan.

Kini, Vietnam merasakan, jangankan menang, untuk sekadar meraih poin saja susahnya minta ampun.

Faktanya, dari empat pertandingan di Grup B, Vietnam selalu kalah. Kalah 1-3 dari Arab Saudi dan Oman, kalah 2-3 dari Tiongkok, dan kalah tipis 0-1 dari Australia. Vietnam pun berada di dasar klasemen.

Vietnam hadapi 'laga hidup mati' melawan Jepang

Situasi itu membuat Vietnam bakal serasa melakoni laga 'hidup mati' saat menjamu Jepang di pertandingan kelima Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia di My Dinh National Stadium di Hanoi, Kamis (11/11) malam nanti.

Vietnam tentu ingin menang demi tetap memelihara mimpi bisa lolos ke Piala Dunia. Mereka belum ingin mengucapkan selamat tinggal pada Piala Dunia 2022.

Sebab, bila mampu mengalahkan Jepang, meski kecil, tetapi Vietnam masih punya harapan. Namun, bila kembali gagal meraih poin, sepertinya mereka harus mencoba lagi membangun mimpi ke Piala Dunia di tahun-tahun berikutnya.

Dikutip dari VnExpress, Pelatih Vietnam, Park Hang-seo dalam jumpa pers jelang pertandingan, Rabu (10/11), optimistis timnya bakal bisa meraih hasil bagus kala menjamu Jepang.

Pelatih asal Korea ini menyebut Jepang akan menjadi lawan tersulit di Grup B. Namun, berpatokan pada hasil Jepang di kualifikasi yang sudah kalah dua kali, Park menyebut Vietnam punya peluang untuk setidaknya meraih poin.

"Japan have won two and lost two matches. They are the top seed and ranked 29th in the world. I can say this is the hardest opponent to face in group B. But we get to play at home. Therefore, we will try our best to earn one point in this game," ujar Park.

Park punya alasan bersikap percaya diri. Dia lantas membeberkan data. Bahwa, pada 2018 lalu, Vietnam mampu mengalahkan Jepang 1-0. Meski itu di leve U-23.

Di Piala Asia 2019, kedua tim bermain ketat hingga akhirnya Jepang menang dengan skor 1-0.

"Skuad mereka (Jepang) banyak berubah. Saya tidak bisa membuat penilaian akurat karena meski pemain mereka banyak main di J-League, tetapi lini pertahanan mereka punya bek bagus yang bermain di Eropa," sambung Park Hang-sep seperti dikutip dari https://e.vnexpress.net/news/sports/football/vietnam-coach-confident-of-earning-point-against-japan-4383887.html.

Setelah empat laga berakhir selalu kalah, Vietnam tentu ingin meraih poin saat melawan Jepang. Sebab, itu akan menjadi pijakan bagus untuk melakoni 'putaran II' lima laga kualifikasi berikutnya.

Vietnam masih bisa tampil habis-habisan di lima pertandingan sisa tersebut demi meraih poin. Sebab, dari lima laga itu, Vietnam bakal tampil tiga kali di kandang.

Yakni saat menjamu Arab Saudi (16/11), Tiongkok (1/2/2022), dan Oman (24/3/2022). Dan dua laga away melawan Australia (27/1) dan Jepang di laga terakhir pada 29 Maret 2022.

Memang, di level tingkat tinggi seperti ini, bermain di kandang tidak serta merta menjadi jaminan mendapatkan poin. Namun, setidaknya, Vietnam akan lebih termotivasi.

Nyatanya, Vietnam hanya kalah 0-1 dari Australia saat menjadi tuan rumah pada 7 September lalu. Bahkan, Vietnam mampu menciptakan beberapa peluang di pertandingan itu. Australia mencetak gol lewat serangan udara.

Start buruk, Jepang kini sangat butuh poin

Namun, bukan hanya Vietnam yang membutuhkan kemenangan, Jepang juga. Pasalnya, Jepang yang selalu lolos ke Piala Dunia sejak 1998 silam, kini terancam tidak lolos untuk kali pertama.

Itu tidak lepas dari start buruk Jepang di awal kualifikasi. Jepang dipermalukan Oman 0-1 di Suita pada pertandingan pertama lalu kalah dari Arab Saudi 0-1 di pertandingan ketiga.

Tim Samurai Biru lantas meraih kemenangan atas China dan menang 2-1 atas Australia pada 12 Oktober lalu. Kemenangan atas Australia itu menghidupkan kembali harapan Jepang.

Meski, Jepang kini masih ada di peringkat 4 (6 poin). Mereka ada di bawah Oman (6 poin), Australia (9 poin) dan Arab Saudi (12 poin) yang memimpin klasemen Grup B.

Dari enam tim di Grup B ini, hanya dua tim yang lolos otomatis ke Piala Dunia 2022. Sementara tim peringkat 3 masih berpeluang tampil di putaran IV.

Dengan fakta terkini, Arab Saudi jelas berada di posisi terdepan. Jepang bakal bersaing dengan Australia dan Oman untuk merebut predikat runner-up.

Vietnam? Waktu yang akan menjawabnya.

Tetapi memang, tidak mudah untuk lolos ke Piala Dunia bagi negara-negara Asia. Butuh perjuangan panjang.

Sebab, kualifikasi Piala Dunia untuk zona Asia digelar secara berjenjang. Bertingkat. Tidak seperti zona Eropa ataupun Zona Amerika Latin yang lebih sederhana dalam satu putaran.

Terlebih bagi negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Mereka bak mengalami kekagetan ketika menghadapi tim-tim Asia lainnya. Vietnam merasakan itu.

Di atas kertas, dengan lolos kualifikasi putaran III, mimpi Vietnam untuk lolos ke Piala Dunia memang semakin dekat. Sebab, di putaran ketiga yang dibagi dua grup dan berisikan enam tim, dua tim peringkat teratas akan lolos langsung ke Piala Dunia 2022.

Masalahnya, lawan-lawan yang dihadapi Vietnam, semuanya tim kelas berat di Asia.

Vietnam bak memanjat tebing tinggi yang sulit didaki. Tebing yang curam. Bila tidak waspada, tahu-tahu di tepian tebing dan bakal terperosok ke jurang.

Panggung Piala Dunia yang coba dijangkau Vietnam ibarat gambaran di film Kungfu Panda 3. Ibarat perkampungan Panda yang lokasinya berada di atas pegunungan.

Untuk sampai ke sana, harus memanjat tebing tinggi curam yang bersalju tebal.

Hanya mereka yang punya kemampuan istimewa yang bisa tiba di puncak tebing. Kemampuan berupa kekuatan ataupun kecerdasan dalam mengakali situasi.

Nah, apakah Vietnam punya kemampuan istimewa itu?

Di atas kertas, dari empat pertandingan yang sudah dilalui, Arab Saudi yang sudah lima kali tampil di Piala Dunia, Australia yang selalu lolos di empat edisi Piala Dunia terakhir, dan Jepang yang selalu lolos sejak Piala Dunia 1998, jadi favorit untuk bisa 'menaklukkan tebing tinggi' ini.

Vietnam dengan segala kelebihannya, belum masuk kandidat itu. Tapi, siapa tahu kejutan terjadi. Yang jelas, bilapun gagal lolos, Vietnam sudah dipastikan akan tampil di Piala Asia 2023.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun