Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Trio Ganda Putra Indonesia Tampil "Serius" di French Open, Bisa Bertemu di Final

29 Oktober 2021   09:00 Diperbarui: 29 Oktober 2021   09:08 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Enam wakil Indonesia lolos ke perempat final turnamen French Open 2021 usai meraih kemenangan di putaran kedua yang digelar di Paris, Kamis (28/10) petang hingga tengah malam.

Menariknya, tiga dari enam wakil Indonesia yang melaju ke perempat final tersebut merupakan pasangan ganda putra yang ketiganya jadi unggulan utama.

Yakni pasangan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya yang menempati unggulan 1, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang jadi unggulan 2, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto sebagai unggulan 3.

Tiga wakil lIndonesia lainnya yang juga lolos ke perempat final adalah tunggal putra Shesar Hireen Rhustavito, lalu ganda putri Siti Fadia Silva/Ribka Sugiarto, dan ganda campuran, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.

Sayangnya, langkah tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung dan ganda putri, Nita Violina/Putri Syaikah harus terhenti di putaran II usai kemarin gagal meraih kemenangan.

Trio ganda putra Indonesia move dari kegagalan di Denmark Open

Lolosnya tiga ganda putra Indonesia ke perempat final, membuktikan bahwa mereka tampil 'serius' di Paris setelah pekan lalu ketiganya gagal melangkah jauh di Denmark Open.

Apakah ketiganya tidak tampil serius di Denmark Open?

Saya tidak pernah meragukan totalitas Marcus/Kevin Hendra/Ahsan, Fajar/Rian ketika sudah turun ke lapangan. Mereka pasti selalu tampil serius dan ingin mengakhiri pertandingan dengan kemenangan.

Namun, Denmark Open yang digelar pekan lalu bukanlah turnamen ideal. Sebab, mereka langsung turun bermain hanya berselang dua hari setelah berjibaku di Piaa Thomas.

Bagaimana bisa, pemain bisa langsung fokus ke lapangan usai tampil habis-habisan di kejuaraan beregu yang lebih menguras emosi dan fisik ketimbang bermain di level individu.

Kita tahu, Indonesia tampil sebagai juara Piala Thomas 2020 yang dimainkan di tahun 2021 itu.

Bagaimanapun, sehebat-hebatnya trio ganda putra Indonesia, mereka juga manusia biasa yang butuh jeda. Butuh mengistirahatkan fisik maupun pikiran. Itu penting agar mereka tidak sampai burn out karena tekanan harus selalu tampil prima.

Nah, istirahat dua hari tentu kurang ideal untuk mengembalikan kebugaran mereka.

Itu faktor utama yang membuat mereka tampil tidak maksimal di Denmark Open. Hendra/Ahsan terhenti di putaran pertama, Marcus/Kevin kalah di putaran kedua, dan Fajar/Rian out di perempat final.

Kalau di sepak bola, dengan banyaknya pertandingan di kompetisi liga dan kejuaraan, seorang pelatih memilih prioritas yang dikejar. Dia memilih menurunkan pemain pelapis di turnamen yang tidak termasuk incaran demi menjaga kondisi pemain inti agar bisa bugar di target utama.

Siapa tahu, trio ganda Indonesia juga berpikir begitu.

Mereka berpikir realistis bahwa kondisi fisik tidak bisa dipaksa untuk bermain habis-habisan di dua turnamen yang jadwalnya 'gila'. Karenanya, bilapun tidak tampil oke di Denmark Open tetapi mereka bisa menyimpan tenaga agar tampil maksimal di French Open.

Trio Ganda Putra Indonesia tampil hebat di Paris

Itulah yang terjadi di Prancis Terbuk . Trio ganda putra Indonesia mampu tampil hebat. Marcus/Kevin, Hendra/Ahsan, dan Fajar/Rian memperlihatkan kelasnya sebagai ganda putra kelas dunia.

Kemarin, Fajar/Rian yang bermain di pertandingan pertama, menang straight game atas ganda tuan rumah, Christo Popov/Toma Junior Popov dengan skor 21-12-21-15 dalam waktu 37 menit.

Kemudian, Hendra/Ahsan turun menghadapi ganda Taiwan yang tengah on fire, Lu Cing Yao (28 tahun) dan Yang Po Han (27 tahun). Meski usia tidak lagi muda, tapi Hendra (37 tahun) dan Ahsan (34 tahun) mampu memperlihatkan bahwa kualitas itu permanen.

Tidak hanya itu, mentalitas tanding Hendra/Ahsan harus diakui memang tiada tanding.

Mereka menang 21-16 di game pertama, mereka kalah 14-21 di game kedua. Di game ketiga, meski usia lawan lebih muda 6-10 tahun, tetapi Hendra/Ahsan mampu menutup game penentuan dengan skor 21-15.

Bahkan, di game ketiga ini, The Daddies--julukan Hendra/Ahsan mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya.

Mereka bermain kalem tapi mematikan. Ciri khas mereka keluar. Pukulan cepat dan 'ajaib', penempatkan shutlecock di tempat yang sulit dijangkau lawan, dan juga smash yang masih kencang. Baammmmm.

Di putaran pertama, Lu/Yang mengalahkan ganda muda Indonesia, Leo Rolly/Daniel Marthin. Dengan kemenangan Daddies ini, ibaratnya bapaknya marah dan membalaskan kekalahan anaknya.

Marcus/Kevin yang tampil terakhir, juga memperlihatkan permainan oke. Mereka menang straight game 21-19, 21-16 atas ganda putra Jerman yang sedang tampil bagus, Mark Lamsfus/Marvin Seidel hanya dalam 33 menit.

Ganda Jerman inilah yang menyingkirkan Hendra/Ahsan di Denmark Open. Tapi ya itu tadi, waktu itu, kondisi ganda putra Indonesia tidak dalam kondisi bagus.

Bisa bertemu di final

Toh, turnamen belum usai. Bahkan, jadwal laga perempat final Prancis Terbuka yang dimainkan Jumat (29/10) siang waktu Prancis atau malam waktu Indonesia mempertemukan trio ganda Indonesia dengan lawan-lawan yang lebih tangguh.

Marcus/Kevin akan ditantang ganda Malaysia unggulan 7, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi. Sementara Hendra/Ahsan menghadapi ganda Korea, Ko Sung-hyun/Shin Baek-cheol.

Pertandingan ketat bakal dihadapi Fajar/Rian. Pasangan unggulan 3 ini akan bertemu ganda Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi yang sedang tampil beringas. Pekan lalu, Hoki dan Kobayashi menjadi juara Denmark Open.

Andai semuanya bisa menang di perempat final nanti, maka jadwal akan mempertemukan Marcus/Kevin akan bertemu Fajar/Rian di semifinal.

Sementara Hendra/Ahsan akan bertemu pemenang laga ganda Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik melawan ganda India, Satwiksaiaj Rankireddy/Chirga Shetty.

Melihat jalur pertandingan semifinal tersebut, sangat terbuka kemungkinan dua ganda putra Indonesia akan bertemu di final Prancis Terbuka 2021.

Tetapi memang, setelah hasil pahit di Denmark Open, ini saatnya bagi ganda putra Indonesia mengakhiri tur di Eropa dengan hasil manis dengan meraih gelar di Prancis.

Dengan kondisi fisik yang lebih bugar, fokus yang lebih oke, dan motivasi yang membara, seharusnya trio ganda putra Indonesia bisa melewati babak perempat final malam nanti dengan kemenangan.

Selanjutnya, biarlah waktu yang menunjukkan bagaimana pencapaian akhir mereka di Prancis Terbuka.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun