Pebulutangkis kelahiran Cimahi, Jawa Barat ini main tiga kali di Piala Sudirman saat melawan Rusia, Denmark, dan Malaysia di perempat final.
Di Piala Thomas, sebagai tunggal pertama Indonesia, Ginting dimainkan lima kali. Dia hanya diistirahatkan alias tidak dimainkan saat melawan Aljazair di laga pertama fase grup. Selebihnya, dia selalu bermain.
Ya, Ginting bermain delapan kali. Dan itu dilakukannya dengan gaya mainnya yang eksplosif dengan seringkali melakukan smash-smash melompat yang tentu saja melibatkan otot punggung.
Sementara Jonatan Christie hanya bermain sekali di Piala Sudirman saat melawan Kanada. Namun, dia terus bermain (enam kali) di Piala Thomas.
Kemudian Shesar Hireen Rhustavito bermain tiga kali di tiga pertandingan fase grup Piala Thomas. Dan Chico Aura Dwi Wardoyo main sekali saat melawan Aljazair.
Sebagai tunggal pertama, Ginting juga menghadapi 'pemain kelas berat' alias pemain tunggal terbaik di negara yang dihadapi Indonesia. Sebut saja Lee Zii Jia (Malaysia), Anders Antonsen dan Viktor Axelsen (Denmark) yang tentu saja tensi pertandingannya level tinggi dan capeknya luar biasa.
Bila seperti itu, keputusan Ginting untuk menarik diri dari Denmark Open sudah tepat. Bagaimanapun, cara terbaik untuk mengatasi nyeri otot adalah dengan melakukan recovery cukup.
Ginting tidak sendirian cedera di Denmark Open
Ginting bukan satu-satunya pemain yang mengalami cedera di Denmark Open sehingga harus mundur dari turnamen BWF World Tour Super 1000 berhadiah 850.000 dolar itu.
Ada beberapa pemain yang juga mengalami masalah yang sama. Mereka merasakan badan mereka membutuhkan istirahat setelah berjibaku beruntun di Piala Sudirman dan Piala Thomas yang tensinya tentu lebih tinggi dari turnamen individu.
Sebelum Ginting, ganda putri andalan China, Chen Qingchen dan Jia Yifan juga memutuskan mundur dari turnamen.