Sebab, bila bermain lambat, itu sama saja memberikan kesempatan Lee Zii Jia untuk terus menyerang dan meraih poin demi poin.
Itu yang terjadi saat Piala Sudirman di Finlandia dua pekan lalu. Ginting dipaksa bertahan dan tidak bisa mengembangkan permainan sehingga akhirnya kalah.
Kali ini, permainan Ginting sangat berbeda. Dia bermain rapi. Minim error. Permainan cepat mengandalkan pukulan drive dan smash, memaksa Lee Zii Jia yang berulang kali melakukan kesalahan. Pengembalian shuttlecocknya beberapa kali keluar lapangan.
Di game pertama, Ginting menang dengan skor 21-15. Game kedua sempat berjalan alot. Lee Zii Jia sempat beberapa kali unggul. Tapi, saat poin 17-17, Zii Jia dua kali melakukan kesalahan yang sama. Pengembalian cocknya keluar.
Ginting pun menyudahi perlawanan Zii Jia di angka 21-17. Dia berhasil revans. Indonesia pun unggul 1-0.
Minnions move on dari kekalahan di Olimpiade dan Piala Sudirman
Kemenangan Ginting memotivasi rekan-rekannya. Utamanya pasangan Marcus/Kevin yang tampil di game kedua. Keduanya juga bertemu lawan yang mengalahkan mereka di Piala Sudirman, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Bahkan, Aaron/Soh juga mengalahkan Minnions di Olimpiade 2020 lalu. Padahal, dalam beberapa pertemuan sebelumnya, Minnions tidak kesulitan mengalahkan mereka.
Kali ini, Marcus/Kevin lebih siap. Meski, Kevin nampak belum kembali seperti masa-masa 'prime'nya.
Di game pertama, Minnions unggul 21-17. Namun, di game kedua, permainan mereka malah drop. Ganda Malaysia mengambil kesempatan dan menang 21-16. Laga pun berlanjut ke game ketiga. Rubber game
Untunglah, di game penentuan, Marcus/Kevin kembali tampil oke. Terlepas, ganda Malaysia kali ini juga sangat obral error. Beberapa kali pukulan mereka menyangkut di net.