Di bulan Maret itupula, Federasi Sepak Bola Jerman (DFB), mengumumkan pelatih Joachim Loew tidak akan berlanjut melatih tim Jerman selepas tampil di Piala Eropa 2020 pada Juni-Juli 2021.
Periode panjang kepelatihan Loew yang melatih Jerman selepas Piala Dunia 2006 silam, berakhir.
Bersama Loew (61 tahun), Jerman pernah merasakan masa-masa indah. Dia langsung membawa Jerman ke final Piala Eropa 2008 meski kalah dari Spanyol.
Tapi, kekecewaan itu terbayar enam tahun kemudian di Brasil. Jerman menjadi juara dunia keempat kalinya. Di final Piala Dunia 2014 itu, Jerman mengalahkan Argentina yang diperkuat Lionel Messi.
Bersama Loew pula, Jerman pernah menjadi juara Piala Konfederasi 2017 di Rusia.
Namun, sepak bola tak selalu menghadirkan masa indah. Periode 14 tahun kepelatihan Loew bak membuat Jerman terjebak di zona nyaman yang melenakan.
Jerman akhirnya ya begitu-begitu saja. Sementara tim-tim lainnya sudah banyak berubah dengan kemunculan pelatih anyar.
Puncaknya, di Piala Eropa 2020, Jerman pulang cepat. Mereka dikalahkan Inggris di babak 16 besar. Padahal, di masa lalu, Inggris selalu kesulitan mengalahkan Jerman di turnamen mayor. Itulah akhir era Loew di Timnas Jerman.
Jerman kembali gagah bersama manajer baru bernama Hansi Flick
Nah, masa transisi kepemimpinan ini seringkali menjadi tantangan berat bagi sebuah tim.Â
Ketika sebuah tim harus mengganti pelatih yang sudah lama menangani mereka. Sudah banyak cerita di sepak bola, tim gagal move on usai ditinggal pelatih yang sudah lama melatih tim tersebut.