Di buku "The Ikhlas Way" yang menceritakan kisah nyata dinamika yang terjadi di dunia kerja, Ang Harry Tjahjono menyebut pentingnya fokus pada pekerjaan. Fokus dengan tidak 'menduakan' pekerjaan utama.
Menurutnya, di dunia kerja, banyak orang gagal bukan karena nggak pintar. Tapi mereka nggak bisa fokus pada pekerjaannya. Fokus mereka terbagi karena sibuk memikirkan kerja sampingan.
"Jika Anda punya pekerjaan bagus saat ini, fokuslah. Jangan menduakan hati Anda pada pekerjaan sampingan".
Begitu kata Ang Harry di salah satu cerita berjudul Kerja Harus Fokus, Jangan Mendua di buku itu.
Membaca buku lumayan tebal itu terasa mengasyikkan. Tidak terasa berat. Apalagi, kita bisa menangkap pesan, bahwa bekerja di manapun, sebenarnya akan sama saja ceritanya.
Akan ada yang namanya 'politik kantor', konflik dengan rekan kerja, maupun rasa suka atau tidak suka atasan terhadap bawahannya. Itu semua bisa muncul di tempat kerja mana saja.
Nah, Ang Harry Tjahjono yang berpengalaman puluhan tahun di dunia kerja dan kini menjabat GM Human Capital & Corporate Affairs di sebuah perusahaan multinasional, memberikan resep agar kita bisa bersikap kalem menghadapi 'kejutan' di tempat kerja. Kuncinya adalah ikhlas.
Membaca tulisan-tulisan di buku ini, kita tidak hanya belajar bagaimana menyikapi setiap masalah yang muncul di dunia kerja. Tetapi juga mendapatkan motivasi dan memungut inspirasi untuk mengembangkan potensi diri di dunia kerja.
Curhatan kawan yang anak buahnya 'menduakan' pekerjaan
Saya mendadak teringat dengan salah satu cerita di buku The Ikhlas Way itu setelah mendengarkan curhatan seorang kawan yang pada akhir pekan kemarin berkunjung ke rumah.