Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Hadapi Thailand yang Sedang "On Fire", Tim Thomas Indonesia Mainkan Line Up Terkuat

11 Oktober 2021   17:05 Diperbarui: 11 Oktober 2021   17:08 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anthony Ginting akan tampil melawan Thailand di pertandingan kedua Grup A Piala Thomas 2020, Senin (11/10)/Badminton Photo/www.sportstars.id/

Ujian sebenarnya akan dihadapi tim putra Indonesia di pertandingan kedua Grup A Piala Thomas 2020.

Usai menang mudah 5-0 atas Aljazair di pertandingan pertama, Sabtu (9/11) lalu, kini tim Thomas Indonesia akan menghadapi Thailand yang sedang on fire, Senin (10/11).

Pertandingan beregu lima game yang digelar di Ceres Arena di Kota Aarhus, Denmark ini dimainkan mulai pukul 13.30 waktu Eropa atau mulai pukul 18.30 Waktu Indonesia Barat.

Ya, Thailand jelas akan menjadi lawan yang cukup sepadan bagi tim Indonesia. Rasanya, tidak akan ada lagi 'skor Afrika' alias kemenangan dengan skor di bawah 10 poin seperti saat melawan Aljazair.

Apalagi, Thailand sedang bersemangat. Mereka menang dramatis 3-2 atas Taiwan di game pertama usai sempat tertinggal 0-2. Padahal, Taiwan punya tunggal ranking 4 dan ranking 10 dunia. Plus ganda putra peraih medali emas Olimpiade 2020.

'Skenario' yang dirancang tim putra Indonesia tentu mengalahkan Thailand. Dengan begitu, Indonesia berpeluang besar untuk lolos ke perempat final. Terlebih, Indonesia akan menghadapi Taiwan di game terakhir.

Tim Thomas Indonesia memainkan line up terkuat

Di atas kertas, dengan satu pertandingan memainkan lima game (tiga nomor tunggal dan dua nomor ganda), Indonesia sejatinya masih di atas Thailand. Kekuatan Indonesia lebih dari mencukupi untuk bermain di lima game.

Tapi, karena Thailand sedang pede, Indonesia tidak mau lengah. Demi meraih kemenangan di pertandingan kedua, tim Thomas Indonesia menurunkan tim terkuat.

Dikutip dari postingan akun Instagram resmi PBSI, @badminton.ina, tim pelatih akan memainkan line up terkuat saat melawan Thailand. Semua pemain terbaik di posisinya akan dimainkan.

Siapa saja yang tampil melawan Thailand?

Tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting (24 tahun) akan tampil di game pertama menghadapi Kantaphon Wangcharoen (23 tahun). Ini akan menjadi awal game yang ketat.

Ginting yang kini ada di ranking 5, menghadapi pemain ranking 18. Setelah diistirahatkan saat melawan Aljazair, Ginting diharapkan bisa tampil bugar. Plus, dia bisa move on dari dua kekalahan yang dialaminya di Piala Sudirman.

Di game kedua yang memainkan nomor ganda, Indonesia menurunkan pasangan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya. Ganda ranking 1 dunia ini akan menghadapi Supak Jomkoh/Kittinupong Kedren yang sama-sama berusia 25 tahun.

Di atas kertas, Marcus/Kevin seharusnya bisa menang. Syaratnya, mereka harus bisa memperbaiki penampilan yang biasa saja di Piala Sudirman lalu. Utamanya ketika dikalahkan ganda Malaysia, Aaron Chiah/Soo Woi Yik.

Namun, Supak Jomkoh/Kittinupong Kedren yang tampil lumayan bagus di Piala Sudirman jelas akan termotivasi mengalahkan Minnions. Meski ada di ranking 153, mereka bisa mengalahkan ganda China, He Jiting/Tan Qiang.

Di Piala Thomas 2018 silam, Marcus/Kevin gagal menyumbang poin saat Indonesia mengalahkan Thailand 4-1 di fase grup. Mereka menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang kalah di laga tersebut.

Di game ketiga, Jonatan Christie akan ditantang Kunlavut Vitidsarn. Ini akan menjadi pertandingan ketat sekaligus ujian bagi Jonatan untuk menunjukkan kembali kualitasnya.

Kunlavut yang kini baru berusia 20 tahun, menjadi pemicu kebangkitan Thailand saat melawan Taiwan. Dia mampu mengalahkan Wang Tzu-Wei (ranking 11). Di Piala Thomas tahun ini, juara dunia junior 2017, 2018, 2019 ini menjadi kekuatan Thailand untuk meraih poin.

Di game keempat yang kembali memainkan nomor ganda, Indonesia akan memainkan pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Mereka ditantang pasangan Natthapat Trinkajee (21 tahun) dan Tanupat Viriyangkura (25 tahun).

Usai disimpan saat melawan Aljazair, Fajar/Rian yang kini menempati ranking 7 dunia, diharapkan bisa tampil bugar.

Finalis Asian Games 2018 ini tentu ingin kembali menyumbangkan poin kemenangan untuk Indonesia seperti saat mengalahkan Thailand di fase grup Piala Thomas 2018 di Bangkok.

Sementara di game kelima yang bisa saja menjadi penentu, Shesar Hireen Rhustavito akan tampil menghadapi Adulrach Namkul. Kemenangan saat melawan pemain Aljazair tentu menambah motivasi Shesar untuk tampil bagus di pertandingan nanti.

Indonesia "berjodoh" dengan Thailand di Piala Thomas

Pertemuan Indonesia melawan Thailand kali ini menjadi ulangan di fase grup Piala Thomas 2018 saat Thailand menjad tuan rumah. Bahkan, Indonesia seolah berjodoh dengan Thailand di Piala Thomas.

Faktanya, tidak sekali ini, Indonesia berada satu grup dengan Thailand. Tahun ini merupakan empat kali beruntun, Indonesia selalu jumpa Thailand di babak penyisihan grup Piala Thomas.

Menariknya, dalam pertemuan melawan Thailand di Piala Thomas edisi 2014 di New Delhi India, lau 2016 di Kunshan China, dan 2018 di Bangkok, Indonesia selalu menang atas Thailand dengan skor sama, 4-1.

Mungkinkah skor yang sama akan kembali terjadi di pertandingan malam nanti?

Indonesia yang unggul di materi pemain dan juga sejarah panjang tampil di Piala Thomas dengan berstatus tim yang paling sering juara (13 kali), memang lebih diunggulkan bisa mengalahkan Thailand. Tapi awas, Thailand kini lebih siap.

Thailand membawa 12 pemain dengan beberapa di antaranya merupakan pemain muda potensial. Salah satunya tunggal putra, Kunlavut Vitidsarn (20 tahun) yang merupakan juara dunia junior tiga kali dan kini ada di ranking 25 dunia.

Di Piala Sudirman 2021 pekan lalu, Kunlavut bahkan bisa mengalahkan Shi Yuqi (China) dan Srikanth Kidambi (India) yang ranking keduanya berada di atasnya.

Sementara di nomor ganda, Thailand punya pasangan baru, Supak Jomkoh dan Kittinupong Kedren yang akan menjadi lawan Marcus/Kevin.

Memang, ranking mereka di BWF masih jauh, 153. Namun, penampilan mereka di Piala Sudirman cukup mencuri perhatian.

Supak/Kittinupong menang atas ganda China, He Jiting/tan Qiang yang kini menempati ranking 20 dunia di pertandingan fase grup. Mereka juga mengalahkan ganda top Korea ranking 9 dunia, Choi Sol-hyu/Seo Seung-je di perempat final.

Thailand juga membawa pemain spesialis ganda campuran, Dechapol Puavaranukroh (24 tahun). Dia bermain di ganda dan ikut meraih kemenangan sata mengalahkan Taiwan. Namun, dia tidak dimainkan melawan Indonesia.

Pada akhirnya, Anthony Ginting dan kawan-kawan tentu ingin menang atas Thailand demi membuka peluang lolos ke perempat final. Sebab, di laga terakhir, Indonesia akan bertemu Taiwan. Sementara Thailand diprediksi bakal menang mudah atas Aljazair.

Salam bulutangkis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun