Siang nanti, tim putri bulutangkis Indonesia akan mengawali penampilan di Piala Uber 2021 yang digelar di Aarhus, Denmark.Â
Tim Uber Indonesia akan menghadapi Jerman di pertandingan pertama Grup A, Sabtu (9/10) mulai pukul 13.30 WIB.
Pertandingan pertama ini sangat penting bagi tim Uber Indonesia. Sebab, kemenangan akan membuka peluang Indonesia untuk lolos ke perempat final.
'Skenario' manis yang diinginkan tim putri Indonesia tentu menang beruntun atas Jerman dan Prancis di laga pertama dan kedua. Dengan begitu, Indonesia tidak perlu melakoni pertandingan 'hidup mati' saat melawan Jepang di game terakhir.
Indonesia memainkan line-up terkuat
Di atas kertas, dengan satu pertandingan Piala Uber mempertandingkan lima game (tiga nomor tunggal dan dua nomor ganda), Indonesia masih di atas Jerman.
Memang, Jerman memiliki beberapa pemain yang berpengalaman tampil di turnamen BWF World Tour. Namun, untuk kejuaraan beregu, kekuatan Indonesia lebih mencukupi untuk bermain di lima game.
Meski begitu, Indonesia tidak mau meremehkan tim putri Jerman. Demi meraih hasil sempurna di pertandingan pertama, tim Uber Indonesia menurunkan tim terkuat melawan Jerman.
Dikutip dari postingan akun Instagram resmi PBSI, @badminton.ina, tim pelatih akan langsung memainkan line up terkuat saat melawan Jerman.
Tim pelatih rupanya tidak mau mengambil risiko meski beberapa pemain ada yang baru tampil habis-habisan di Piala Sudirman pada akhir pekan kemarin. Jeda recovery beberapa hari dianggap sudah memulihkan kebugaran mereka.
Siapa saja yang tampil melawan Jerman?
Tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung (22 tahun) akan tampil di game pertama menghadapi Yvonne Li (23 tahun). Ini akan menjadi awal game yang ketat. Gregoria yang kini ada di ranking 21, menghadapi pemain ranking 23 dunia.
Di game kedua yang memainkan nomor ganda, pasangan peraih medali emas Olimpiade 2020, Greysia Polii/Apriyani Rahayu diharapkan tampil bugar saat melawan pasangan muda Jerman, Stine Kusperts (22 tahun) dan Emma Moszczynski (20 tahun).
Di Piala Sudirman 2021 pekan lalu, Greysia/Apriyani tampil tiga kali. Melawan Kanada, Denmark, dan Malaysia di perempat final yang menguras tenaga karena berakhir rubber game.
Di game ketiga, giliran tunggal putri lagi. Waktunya Putri Kusumawardani untuk menyumbang poin. Putri KW (19 tahun) akan menghadapi Ann-Kathrin Spori (20 tahun).
Putri, ranking 136 dunia, seharusnya bisa mengalahkan Spori yang kini ada di ranking 183. Apalagi, gadis kelahiran Tangerang ini juga punya 'jam terbang' lebih banyak ketimbang lawannya. Pada Mei lalu, dia juara turnamen Spain Masters 2021 yang merupakan turnamen BWF World Tour Super 300.
Di game keempat, kembali memainkan nomor ganda. Pasangan Siti Fadia Silva/Ribka Sugiarto yang kini ada di ranking 34, berjumpa pasangan Annabella Jager (23 tahun)/Leona Michalski (19 tahun) yang menempati ranking 298.
Di atas kertas, Fadia (20 tahun) dan Ribka (21 tahun) yang sudah berpengalaman tampil di turnamen internasional BWF World Tour, seharusnya bisa menyumbang poin kemenangan.
Tampil di game pembuka bukan pengalaman baru bagi Fadia dan Ribka. Mereka juga tampil di pertandingan pertama Piala Sudirman melawan Rusia. Hebatnya, mereka bisa menang straight game.
Di game kelima, pemain termuda di Tim Uber Indonesia, Ester Nurumi Tri Wardoyo (16 tahun) dijadwalkan bersua pemain berdarah Vietnam, Nguyen Thuc Phuong (18 tahun).
Ester bermain sekali di Piala Sudirman saat melawan Kanada. Meski gagal menyumbang poin, tetapi itu menjadi pengalaman perdananya tampil di kejuaraan beregu. Harapannya, dia bisa bermain lebih lepas saat tampil di Piala Uber 2021.
Menghindari laga 'hidup mati' melawan Jepang di laga terakhir
Dilansir dari pbsi.id, Apriyani Rahayu sudah 'siap tempur di Piala Uber. Pemain kelahiran Konawe, Sulwesi Tenggara ini menyebut siap bila dipercaya turun bertanding.
"Saya ke sini tentu ingin main dan memberikan penampilan yang maksimal. Lengah sedikit itu sangat berbahaya. Kita tidak boleh lengah melawan Jerman," tegas Apriyani.
Setiap kali gelaran Piala Uber, kita tentu berharap tim Indonesia bisa meraih prestasi bagus. Maklum, meski pernah tiga kali juara, tetapi sudah lama Indonesia tidak pernah juara. Kali terakhir juara tahun 1996 silam.
Bahkan, dalam empat edisi Piala Uber terakhir, tim putri Indoensia selalu terhenti di perempat final. Termasuk edisi Piala Uber terakhir (2018) di Bangkok, Thailand. Greysia Polii dan kawan-kawan dihentikan Thailand di perempat final.
Di Piala Uber kali ini, dari 12 pemain yang dibawa, tim Indonesia menyertakan banyak anak muda berusia 20 tahunan. Malah ada tiga pemain yang masih belasan tahun seperti yang saya tulis di tulisan ini Bawa Anak-anak Muda dari Nusantara, Indonesia Ingin Hasil Bagus di Piala Uber 2020.Â
Untuk lolos ke perempat final, tim putri Indonesia harus bisa finish di posisi dua teratas. Di atas kertas, Indonesia seharusnya bisa. Di Grup A, Indonesia jadi favorit bersama Jepang.
Andai menang atas Jerman, itu akan membuka jalan bagi tim Uber Indonesia ke perempat final. Sekaligus, menjadi motivasi untuk menghadapi Prancis di laga kedua (11/9).
Harapannya, tim Uber Indonesia menang beruntun atas Jerman dan Prancis sehingga sudah memastikan lolos. Bila begitu, game terakhir melawan Jepang menjadi perebutan juara grup. Bukan laga hidup mati karena butuh menang untuk lolos. Salam bulutangkis.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI