Kompetisi musim 2021/22 baru berjalan beberapa pekan, tetapi Manchester United (MU) sudah mulai akrab dengan kekalahan.
Hanya dalam periode 11 hari, Tim Setan Merah--julukan Manchester United, merasakan tiga kekalahan di tiga ajang berbeda. Ini tentu hasil buruk yang tidak terbayangkan oleh fan MU.
Tadi malam, MU merasakan kekalahan pertamanya di English Premier League (EPL) musim 2021/22 usai takluk 0-1 dari tamunya, Aston Villa di Old Trafford, Sabtu (25/9).
Dua hari sebelumnya, MU yang menurunkan beberapa pemain pelapis, juga merasakan pahitnya kekalahan di Old Trafford. Mereka tersingkir dari ajang Carabao Cup alias Piala Liga usai kalah 0-1 dari West Ham United (23/9).
Lalu, pertengahan September lalu, MU juga kalah di pertandingan pertama Liga Champions musim ini. Harry Maguire dan kawan-kawan kalah 1-2 dari tim Swiss, BSC Young Boys (14/9).
Tiga kekalahan hanya dalam waktu tidak sampai setengah bulan itu memunculkan pertanyaan.
Apakah MU memang cukup kuat untuk bersaing meraih gelar Liga Inggris yang tidak lagi bisa diraih sejak musim 2013/14 silam dan juga Liga Champions yang terakhir kali dimenangi tahun 2008, meski kini mereka diperkuat Cristiano Ronaldo?
Pasalnya, persaingan di Liga Inggris musim ini bakal sangat ketat. Rivalitas panas itu sudah langsung terasa di awal musim. Hampir semua tim kandidat juara seperti Liverpool, Manchester City, dan Chelsea langsung tancap gas.
Tagar #OleOut menggema di media sosial
Dan, muara dari gaduhnya kabar rentetan kekalahan MU itu adalah menggemanya kembali tanda pagar (tagar) #OleOut di media sosial. Ole maksudnya pelatih MU, Ole Gunnar Solskjaer.
Musim lalu, tagar itu juga sempat menggema di awal musim ketika MU tampil melempem bak kerupuk kena cipratan air.
Namun, seiring penampilan apik MU, tuntutan agar Ole mundur itu lenyap dengan sendirinya. Namun kini, suporter MU nampaknya mulai kehilangan kesabaran pada pelatih asal Norwegia ini.
Itu terlihat dari komentar-komentar mereka di ruang komentar akun Instagram resmi Mancehster United tad malam.
Postingan perihal kekalahan MU dari West Ham dengan narasi "A first @premier league defeat of the season" dibanjiri komentar. Ada 97 ribu lebih komentar. Nah, dari puluhan ribu komentar itu, ada banyak fan yang menyuarakan Ole Out. Termasuk fan MU dari Indonesia yang memang salah satu yang terbesar.
Bila dirangkum, komentar mereka mengerucut pada satu hal. Ole Solskjaer dinilai tidak mampu memaksimalkan kelebihan yang dimiliki tim MU saat ini.
Bahwa, MU saat ini memiliki beberapa pemain kelas dunia. Namun, kekalahan dari tim sekelas BS Young Boys, West Ha, dan Aston Villa membuat mereka sampai pada kesimpulan, Ole kurang oke.
Komentar lainnya, Ole Solskjaer dinilai kurang berani dalam memainkan skema main dengan mengakomodir kelebihan-kelebihan pemain-pemain MU saat ini.
Ole sejauh ini hampir selalu memakai skema 4-2-3-1. Beberapa fan MU menyebut Ole seharusnya berani mencoba menduetkan Ronaldo dengan Edinson Cavani dalam skema 4-4-2. Atau juga mencoba menaruh Ronaldo di kiri dan menjadikan Cavani penyerang tengah dengan skema favoritnya 4-2-3-1 itu.
Namun, harapan itu tidak atau belum kesampaian. Ole masih setia dengan pakem 4-2-3-1. Dia hanya menggeser Paul Pogba agak ke depan sebagai gelandang serang di sisi kiri. Sementara dua gelandang bertahan diisi Scott Mc Tominay dan Fred. Nama terakhir dianggap sebagai pemain kesayangan Ole.
Nama Zidane disebut sebagai pengganti Ole
Menariknya, di tengah desakan memundurkan Ole dari kursi pelatih MU itu, ada fan yang menyuarakan nama Zinedine Zidane sebagai pengganti Ole. Ya, Zidane yang kini menganggur usai mundur dari Real Madrid di akhir musim lalu, mulai disebut-sebut melatih MU. Bayangkan bila itu benar jadi kenyataan.
Kenapa muncul nama Zidane?
Bila mencoba membaca pikiran para pengusul Zidane sebagai pengganti Ole itu, menurut saya ada beberapa keuntungan yang akan didapat MU bila merekrut Zidane.
Pertama, Zidane pelatih juara. Utamanya di Liga Champions. Maklum, pahlawan Prancis saat juara Piala Dunia 1998 ini pernah membawa Real Madrid hat-trick juara Liga Champions (2016, 2017, 2018). Terlebih, MU puasa gelar dalam empat musim terakhir.
Kedua, Zidane dianggap bisa menangani pemain-pemain kelas dunia yang ada di MU saat ini. Utamanya Ronaldo. Zidane-lah pelatih yang membuat potensi Ronaldo meledak saat di Real Madrid. Termasuk juga Raphael Varane.
Di sisi lain, kehadiran Zidane akan penting bagi MU untuk meyakinkan Paul Pogba agar bertahan. Kontrak Pogba akan berakhir di akhir musim ini dan gelandang asal Prancis ini belum menentukan asa depannya: bertahan atau hengkang dari MU.
Terlepas dari itu, nama Zidane sebagai pengganti Ole itu baru sebatas wacana yang dikumandangkan oleh fan MU. Lha wong hingga kini, belum ada kabar manajemen MU bakal mengganti Ole.
MU kini fokus pada pertandingan penting tengah pekan esok. Ronaldo dan kawan-kawan akan menjamu tim Spanyol, Villarreal pada matchday II Liga Champions, Rabu (29/9). Usai kalah di matchday I, MU wajib menang demi membuka peluang lolos ke babak gugur.
Fan MU pastinya juga berharap Harry Maguire dan Luke Shaw yang mengalami cedera di pertandingan melawan Aston Villa tadi malam, bisa segera kembali pulih.
Laga melawan Villa tadi malam memang diwarnai beberapa drama menyebalkan bagi fan MU. Dua pemain bertahan MU cedera di masing-masing babak. Shaw ditarik keluar di menit ke-34. Maguire diganti di menit ke-66.
Aston Villa mencetak gol di menit ke-88 lewat sundulan bek Kortney Hause memanfaatkan sepak pojok. Di menit tambahan waktu, MU mendapat penalti. Bruno Fernandez maju. Sayangnya, tendangannya malah melangit. Tidak gol. MU pun kalah 0-1.
Kini, meski tagar Ole Out mulai menggema di media sosial, tetapi posisi Ole sepertinya masih aman. Namun, bila dalam beberapa pekan ke depan penampilan MU labil, bukan tidak mungkin bakal ada pergantian pelatih di Tim Setan Merah. Salam.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI