Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Mengenal Plus Minus Lawan-Lawan Indonesia di Piala Sudirman 2021

25 September 2021   06:20 Diperbarui: 26 September 2021   07:15 898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mulai Minggu (26/9) besok, tim bulutangkis Indonesia akan memulai perjuangan di Piala Sudirman 2021 yang digelar di Energia Areena di Kota Vantaa, Finlandia.

Hasil undian babak penyisihan grup menempatkan tim Indonesia berada di Grup C bersama Russian Olympic Committe (ROC), Kanada, dan Denmark.

Sesuai jadwal, ROC akan menjadi lawan pertama Indonesia pada Minggu (26/9), lalu bersua Kanada di pertandingan kedua, Senin (27/9), dan terakhir menghadapi Denmark (29/9).

Dengan sistem kompetisi beregu yang mempertandingkan lima nomor di bulutangkis, yakni tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran, Indonesia berpeluang besar untuk menjadi juara Grup C.

Sebab, tim Indonesia memiliki pemain paling komplet di semua nomor. Sementara untuk ROC, Kanada, dan Denmark, mereka hanya kuat di beberapa nomor tertentu.

Perihal komposisi pemain dan peluang juara tim Indonesia di Piala Sudirman 2021, saya sudah pernah mengulasnya di tulisan ini. Silahkan mampir.

Namun, meski unggul di atas kertas, hasil akhir di lapangan tentunya bergantung pada kesiapan mental pemain agar bisa mengeluarkan penampilan terbaiknya.

Tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting akan menjadi salah satu andalan Indonesia di Piala Sudirman 2021/Foto:  REUTERS/Leonhard Foeger 
Tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting akan menjadi salah satu andalan Indonesia di Piala Sudirman 2021/Foto:  REUTERS/Leonhard Foeger 

Nah, salah satu bentuk kesiapan adalah dengan mengenali calon lawan. Ibaratnya, bila sudah mengenali kelemahan dan kelebihan lawan, setengah kemenangan sudah didapat.

Berikut komposisi sekaligus plus minus alias kelebihan dan kelemahan lawan-lawan Indonesia di babak penyisihan Grup C.

ROC hanya membawa delapan pemain

ROC tidak membawa banyak pemain ke Piala Sudirman 2021. Mereka hanya membawa delapan pemain. Jumlah ini sangat sedikit bila dibandingkan tim Indonesia yang membawa 20 pemain.

Rusia akan berharap banyak pada ganda putra senior, Vladimir Ivanov (34 tahun) dan Ivan Sozonov (32 tahun). Ganda putra ranking 16 dunia ini pernah juara All England 2016. Mereka juga juara Eropa 2014 dan 2021.

Namun, Ivanov/Ivanov kerapkali kesulitan ketika menghadapi ganda putra Indonesia seperti Marcus Gideon/Kevin sanjaya ataupun Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.

Untuk tunggal putra, ROC hanya membawa satu pemain. Yakni Vladimir Malkov, pemain ranking 77 dunia yang kini telah berusia 35 tahun. Lalu di tunggal putri, Rusia mengandalkan pemain ranking 21 dunia, Evgeniya Kosetskaya (26 tahun) dan pemain muda Anastasiia Shapovalova (19 tahun).

Sementara untuk ganda putri dan ganda campuran, ada pemain ROC yang akan bermain rangkap di dua sektor. Yakni Alina Davletova (23 tahun) yang main di ganda campuran bareng Rodin Alimov (23 tahun) dan kini menempati ranking 20 dunia.

Alina juga akan bermain di ganda putri bersama Ekaterina Malkova (28 tahun). Nah, Ekaterina ini juga main di ganda campuran bersama Vladimir Ivanov.

Kanada tanpa Michelle Li, hanya bawa 6 pemain

Sementara Kanada malah hanya membawa enam pemain. Tidak ada nama tunggal putri terbaik mereka, Michelle Li (raking 10 dunia) dalam daftar skuad Kanada.

Dengan hanya membawa enam pemain, itu artinya pemain-pemain Kanada akan bermain rangkap di dua nomor. Bahkan, ada pemain yang bermain di tiga nomor sekaligus.

Seperti tunggal putra Brian Yang (19 tahun) yang menempati ranking 43 dunia, juga didaftarkan untuk ganda putra dan juga ganda campuran. Begitu juga tunggal putra kelahiran India, BR Sankeerth (23 tahun). Sementara Catherine Choi (20 tahun) yang bermain di nomor tunggal putri, juga bermain di ganda putri dan ganda campuran.

Hanya tunggal putri, Rachel Chan yang baru berusia 16 tahun) yang akan bermain di satu nomor. Begitu juga Crystal Lai (20 tahun) yang bermain di ganda putri.

Dengan komposisi seperti itu, rasanya akan sulit bagi Kanada untuk bersaing. Mereka akan 'ladang' menjadi untuk mengeruk poin. Termasuk bagi Indonesia.

Denmark jadi pesaing terkuat Indonesia memburu juara grup

Denmark yang membawa 17 pemain akan menjadi pesaing terkuat bagi Indonesia di Grup C. Sama dengan Indonesia, pemain-pemain Denmark juga matang di turnamen BWF dan beberapa di antaranya memiliki ranking dunia yang bagus.

Sektor tungal putra akan jadi kekuatan utama Denmark. Mereka mengandalkan peraih medali emas Olimpiade 2020, Viktor Axelsen (27 tahun/ranking 2 dunia), Anders Antonsen (24 tahun/ranking 3 dunia) dan Rasmus Gemke (24 tahun/ranking 12 dunia). Sektor ini akan jelas ketat bila berjumpa dengan Indonesia.

Di tunggal putri, Denmark membawa Mia Blichfeldt (24 tahun) yang kini menempati ranking 12 dunia dan Line Christophersen (21 tahun) dan ada di ranking 50 dunia.

Di ganda putra, Denmark akan berharap banyak pada pasangan ranking 15 dunia, Kim Astrup (29 tahun) dan Anders Skaarup Rasmussen (32 tahun). Lalu di ganda putri, Denmark mengandalkan pasangan ranking 16 dunia, Maiken Fruergaard (26 tahun) dan Sara Thygesen (30 tahun). Dan di nomor ganda campuran, Mathias Christiansen (27 tahun) dan Alexandra Bojo (21 tahun) akan menjadi tumpuan.

Dengan komposisi pemain ROC dan Kanada, Indonesia dipastikan bisa melenggang ke perempat final. Nah, agar terhindar dari lawan berat di perempat final, Indonesia tentu mengincar juara grup. Syaratnya, harus menang atas Denmark di laga terakhir.

Meneropong perjumpaan Inndonesia melawan Denmark, sektor tunggal putra dan tunggal putri bakal alot. Anthony Sinisuka Ginting (ranking 5 dunia) kemungkinan bersua Axelsen. Lalu Gregoria Mariska yang kini ada di ranking 22 dunia, berjumpa Mia Blichfeldt.

Sementara untuk tiga sektor ganda, di atas kertas, bila tampil dalam performa terbaik, tiga pasangan ganda Indonesia lebih berpeluang menang. Rujukannya, ganda Indonesia lebih sering menang atas ganda Denmark di turnamen BWF Tour.

Pada akhirnya, kita semua berharap, tim Indonesia bisa membawa pulang trofi Piala Sudirman.

Terlebih, Indonesia sudah terlalu lama tidak lagi juara. Indonesia juara di edisi pertama Piala Sudirman pada tahun 1989 silam. Setelahnya, Indonesia hanya mampu menjadi runner up sebanyak enam kali.

Kini, dengan membawa pemain-pemain terbaik di masing-masing nomor, inilah saat terbaik bagi tim Indonesia untuk kembali juara. Ayo, yok bisa yok juara. Salam bulutangkis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun