Bahkan, di menit ke-89, Solskjaer memasukkan Anthony Martial menggantikan Fred. Pergantian itu menunjukkan, Solskjaer mengintip peluang mencuri gol di menit akhir ketika pemain-pemain Yung Boys fokus menyerang.
Namun yang terjadi, di menit ke-95, Young Boys justru mendapat 'durian runtuh' alias ketiban rezeki.
Ketika Lingard melakukan back pass kurang terukur yang langsung diserobot oleh Theoson Siebatcheu dan tinggal berhadapan dengan David de Gea, kiper MU. Dengan tenang, Siebatcheu memedaya De Gea dan membawa Young Boys menang 2-1.
Reaksi Solksjaer, MU wajib move on
Dalam wawancara seusai pertandingan seperti dilansir dari website resmi MU, Solskjaer mengaku sempat optimistis timnya bakal menang setelah Ronaldo mencetak gol. Namun, kartu merah mendadak memberi dampak besar bagi permainan MU.
Menurutnya, Aaron Wan-Bissaka tidak berniat mencederai ketika dia menabrak pemain Young Boys. Namun, wasit memiliki pandangan berbeda. Dan, keputusan kartu merah itu tidak bis dianulir.
"It's hard to argue against the referee but then again he didn't go through his ankle, he hit him on the top of his foot. It was never a malicious tackle," ujar Solskjaer.
Pelatih asal Norwegia ini juga mencoba membesarkan hati Lingard. Menurutnya, dalam pertandingan, kesalahan seperti itu bisa terjadi kapan saja. Dia yakin, Lingard akan bisa move on.
Yang jelas, kekalahan di Swiss itu membuat Harry Maguire dan kawan-kawan harus bekerja keras di lima matchday berikutnya bila ingin lolos ke babak knock out 16 besar.
Ole Solskjaer menyebut, untuk bisa lolos, MU harus bisa menyapu bersih tiga laga home dengan kemenangan, serta mencari satu kemenangan di luar kandang.
Itu artinya, MU harus bisa menang saat menjamu Villarreal di Old Trafford pada matchday kedua, 29 September medndatang. Dini hari tadi, di pertandingan Grup F lainnya, Villarreal bermain 2-2 melawan tamunya asal Italia, Atalanta.