Tentang apa saja yang terjadi di pertandingan itu sehingga Tottenham bisa kalah telak, saya sudah mengulasnya di tulisan ini.
Nah, salah satu yang menjadi sorotan media adalah ekspresi nelangsa Harry Kane seusai pertandingan. Di laga itu, Kane, top skor Liga Inggris musim 2020/21 lalu, seperti terisolasi. Dia jarang mendapat peluang. Terlebih, dia tidak bermain bersama tandem sehatinya, Son Heung-min yang absen di laga itu.
Media lantas mengungkit kembali kabar masa lalu Kane yang ingin hengkang dari Tottenham karena ingin meraih gelar. Dia sebelumnya dikabarkan jadi buruan Manchester City.
Namun, karena tidak ada kesepakatan tercipta, kabar itu lantas lenyap dengan sendirinya. Kane pun memutuskan bertahan di Tottenham. Bak deja vu, situasi yang di musim lalu sering ia rasakan, kembali terjadi.
Mo Salah cetak 100 gol
Dibandingkan dengan Manchester United dan Chelsea, Liverpool kurang mendapatkan porsi pemberitaan besar di media pada awal musim ini. Bahkan sejak masa transfer pemain.
Namun, meski dalam diam, penampilan Liverpool tidak kalah dari Man.United dan Chelsea. Di pekan keempat, Liverpool menang telak 3-0 atas tuan rumah Leeds United di Ellan Road, Minggu (12/9).
Tiga gol kemenangan Liverpool atas Leeds dicetak Mohamed Salah di menit ke-20, Fabinho di menit ke-50 dan Sadio Mane di menit 92 usai meneruskan asis dari Thiago.
Gol Salah ke gawang Leeds yang merupakan gol ketiganya di musim ini, membuatnya masuk dalam buku sejarah. Itu gol ke-100 Salah di Liga Inggris. Pemain asal Mesir ini butuh 162 pertandingan untuk melakukannya.
Dari sekian banyak nama penyerang asal Afrika yang pernah bermain di Premier League, hanya ada dua nama yang bisa mencetak 100 gol. Nama pertama adalah mantan striker Chelsea, Didier Dogba dengan 104 gol.
Dengan hanya terpaut empat gol, dengan Premier League musim ini baru dimulai, Salah (29 tahun) jelas berpeluang besar untuk melewati rekor Drogba dan menjadi pemain Afrika dengan gol terbanyak di Liga Inggris.