Di ganda campuran, Praveen/Melati diharapkan bisa move on dari kegagalan di Olimpiade 2020 lalu. Plus Rinov/Pitha yang merupkan juara dunia junior 2017.
Sementara di tunggal putri, Putri KW bisa menjadi 'senjata rahasia' selain Gregoria Mariska yang kemungkinan besar menjadi tunggal putri utama.
Sebelumnya, mereka tampil di pertandingan simulasi yang digelar di pelatnas. Dengan minimnya turnamen akibat pandemi Covid-19, simulasi itu menjadi cara jitu untuk mengasah feeling game dan mematangkan persiapan atlet.
Peluang Indonesia semakin besar karena kejutan beberapa tim lawan
Yang pasti, dengan membawa pemain-pemain terbaik di setiap posisi, kita berharap tim Indonesia bisa berjaya di Piala Sudirman 2021 nanti.
Apalagi, kita sudah terlalu lama merindu melihat tim beregu Indonesia juara Piala Sudirman. Indonesia pernah sekali juara di edisi pertama tahun 1989 di Jakarta.
Namun, sejak itu, Indonesia tidak pernah lagi juara. Piala Sudirman berkelana ke mana-mana. Indonesia Pernah enam kali masuk ke final tetapi selalu kalah.
Tapi, ceritanya bisa berbeda di tahun ini. Selain membawa tim terkuat, Indonesia juag diuntungkan oleh beberapa kejadian yang terjadi di negara kontestan lainnya.
Kita tahu, beberapa kabar mengejutkan terjadi pada akhir pekan kemarin.
Siapa sangka, Jepang mendadak ditinggal tiga pemain ganda putra utama mereka. Yakni Hiroyuki Endo, Takeshi Kamura, dan Keigo Sonoda yang memutuskan pensiun dari tim nasional.
Kabar itu jelas mengubah kekuatan tim Jepang. Terlebih, finalis Piala Sudirman 2019 ini juga tidak membawa ganda putri ranking 1 dunia, Yuki Fukushima dan Sayaka Hirota yang tengah dalam masa memulihkan cedera.