Sejak saat itu, Festival Rock se-Indonesia ini menjadi ajang tahunan. Bisa dibayangkan betapa musik rock kala itu menjadi hype di masyarakat. Sedang tren. Kekinian.
Gebrakan baru muncul di Festival Rock Se-Indonesia V di tahun 1989 yang digelar di Malang. Para finalis dibuatkan album kompilasi bertajuk "10 Finalis Festival Rock Se- Indonesia Ke-V".
Nah, di festival rock kelima itu, juaranya adalah Power Metal, band asal Surabaya. Lalu ada Roxx dari Jakarta, Andromedha dari Surabaya, dan Kaisar dari Solo.
Saya yang waktu itu baru berusia 9 tahun, kurang paham bagaimana dashyatnya Power Metal di festival itu sehingga menjadi juara. Namun, sebagai bocah, saya beruntung bisa tahu wujud kaset album kompilasi Festival Rock Se-Indonesia V ini.
Kala itu, kalau tidak salah, harga kaset pita ini Rp 2500. Kalau sekarang, kita spontan berujar "murah banget". Bila mau, kita mungkin bisa membeli 10 atau 20 kaset sekaligus.
Namun, di awal 90-an, duit Rp 2500 ya lumayan mahal. Utamanya bagi anak kampung seperti saya. Lha wong dengan duit 50 perak, saya yang waktu itu kelas 5 SD, bisa dapat sarapan mie pecel semangkok di sekolah.
Tapi saya merasa beruntung karena tetangga yang juga masih kerabat, kala itu memiliki penyewaan sounds system. Biasanya disewakan untuk 'hiburan' acara khitanan ataupun kawinan.
Tentu saja, paman ini punya banyak koleksi kaset yang siap diputar ketika ada tanggapan (orderan). Saya ingat koleksi kasetnya ada sekotak peti.
Dari kaset lagu-lagu khasidah, lagu-lagu dangdutnya Rhoma Irama dan Rita Sugiarto, juga kaset Doel Sumbang, Iwan Fals, God Bless, hingga kaset album kompilasi Festival Rock Se-Indonesia V ini.
Seingat saya, kaset Festival Rock Se-Indonesia V ini termasuk yang sering diputar ketika check sound. Maksudnya, beberapa hari jelang sound systemnya disewa orang, paman akan mengecek dulu kualitas soundnya. Caranya ya dengan memutar kaset.
Tentu saja, memutar lagu rock menjadi pilihan bagus. Sebab, volume suara akan terdengar maksimal. Termasuk paduan bunyi alunan gitar, drum, bas, dan suara vokalisnya.