Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tiga Makna Kemenangan Arsenal di Piala Liga, Ada Pelangi Seusai Badai

26 Agustus 2021   22:14 Diperbarui: 27 Agustus 2021   05:25 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya, ada kabar bagus datang dari Arsenal di awal musim 2021/22 ini.

Setelah merana karena tidak pernah menang sejak melakoni pertandingan pramusim bahkan diguncang isu pemecatan pelatih, pemain-pemain Arsenal akhirnya punya alasan untuk tersenyum bahagia.

Itu setelah Kamis (26/8) dini hari tadi, The Gunners--julukan Arsenal, menang besar 6-0 atas West Bromwich Albion (WBA) di ajang Piala Liga yang memainkan putaran II.

Enam gol kemenangan Arsenal, tiga di antaranya dicetak oleh Pierre-Emerick Aubameyang. Penyerang yang pernah membela AC Milan ini membuat hat-trick (mencetak tiga gol dalam satu pertandingan) di menit ke-17, 45, dam 62.

Tiga gol lainnya dibuat oleh Nicolas Pepe di akhir babak pertama. Pemain muda Timnas Inggris, Bukayo Saka membuat gol di menit ke-50. Dan gol Alexandre Lacazette di menit ke-69 menggenapkan kemenangan Arsenal menjadi setengah lusin gol.

Jangan lihat nama Piala Liga nya. Memang, turnamen tersebut hanyalah grade ketiga di Inggris setelah Premier League dan Piala FA. Memang, lawan yang dihadapi Arsenal hanyalah tim yang bermain di Divisi Championship (satu level di bawah Premier League).

Toh, dalam hidup ini, nikmat sekecil apapun, harus bisa disyukuri. Jangan hanya mencari nikmat yang besar lantas melupakan pencapaian yang kecil. Padahal, justru dari yang kecil itu, awal menggapai yang besar.

Arsenal seharusnya juga begitu. Tim berlogo meriam ini harus bisa mengambil makna dari kemenangan atas WBA tersebut. Meski maknanya kecil, tapi itu bisa sangat berarti dalam perjalanan mereka di kompetisi musim 2021/22.

Ya, ada beberapa makna yang bisa dipungut oleh Granit Xhaka dan kawan-kawannya dari kemenangan di Stadion The Hawthorns itu. Apa saja?

Kemenangan yang memulihkan kepercayaan diri

Tidak mengherankan ketika Pelatih Arsenal, Mikel Arteta memainkan pemain-pemain terbaiknya di laga ini. Meski Arsenal hanya bermain di Piala Liga.

Arteta memainkan skema favoritnya, 4-2-3-1 dengan kiper anyar, Aaron Rasmdale bermain sebagai starter. Lalu, Sead Kolasinac dan Rob Holding diplot sebagai bek tengah plus Calum Chambers dan Nuno Tavares sebagai full back.

Di tengah, Xhaka dan Mohamed Elneny bermain sebagai holding midfielder. Sementara di depan, trio Saka, Pepe, dan Martin Odegaard menjadi pendukung Aubameyang.

Bisa dibilang, Arsenal nyaris tampil dengan tim terkuat. Padahal, biasanya, tim-tim top Premier League hanya akan memainkan pemain-pemain mudanya di turnamen ini. Kalaupun ada pemain senior, palingan dua tiga pemain saja.

Namun, Arteta tahu makna penting pertandingan tersebut. Bahwa, kemenangan akan bisa memulihkan kepercayaan diri pemain-pemainnya yang sempat drop usai start buruk di Premier League 2021/22.

Selama dua pekan kemarin, Arsenal melewati masa kelam.

Tim yang pernah juara Liga Inggris tanpa kalah selama satu musim ini melewatkan dua pertandingan awal Liga Inggris 2021/22 dengan dua kekalahan. Ironisnya, Arsenal tak bisa mencetak gol.

Di pertandingan perdana, mereka kalah 0-2 dari tim pendatang baru, Brentford. Lantas, akhir pekan kemarin, Arsenal kalah 0-2 dari tim tetangga, Chelsea. Imbasnya, Arsenal berada di papan bawah. Terdampar di peringkat 19.

Dengan situasi seperti itu, entah apa jadinya seandainya Arsenal juga kalah di pertandingan Piala Liga melawan WBA ini. Karenanya, Arteta tidak main-main. Dia memainkan pemain-pemain terbaiknya demi memastikan kemenangan.

Sebab, hanya kemenangan di markas WBA yang bisa memulihkan kondisi Arsenal. Minimal, Arsenal bisa move on. Minimal, Xhaka dan kawan-kawan jadi kembali percaya diri. Dan itu penting bagi Arsenal untuk melompat lebih tinggi di pertandingan berikutnya.

Lini depan Arsenal semakin termotivasi

Tidak bisa mencetak gol dalam waktu lama tentu bisa menyebabkan penasaran berujung frustrasi, sekaligus melemahkan kepercayaan diri.

Situasi itu yang mungkin dirasakan pemain-pemain Arsenal setelah gagal mencetak gol di dua pertandingan awal Premier League.

Arsenal menjadi satu dari empat tim yang belum bisa mencetak gol di dua pertandingan awal Liga Inggris 2021/22. Tiga tim lainnya yakni Crystal Palace, Wolverhampton, dan Norwich City.

Situasi itu jelas memalukan. Bagaimana bisa, Arsenal yang memiliki penyerang-penyerang beken, tidak mampu mencetak sebiji gol.

Karenanya, Arteta langsung memainkan Saka, Pepe, dan Odegaard untuk menyokong Aubameyang. Keempatnya punya naluri mencetak gol yang bagus. Lacazette juga dimainkan di babak kedua.

Tujuannya jelas, Arteta ingin gol. Dia ingin pemain-pemainnya mencetak gol ke gawang WBA. Kalau bisa banyak gol. Harapan pelatih asal Spanyol ini kesampaian. Arsenal mencetak 6 gol.

Data statistik menunjukkan, sepanjang pertandingan,  Arsenal mampu mengkreasi 14 peluang (shots) dengan 9 di antaranya mengarah ke gawang (shots on target).

Tentu saja, bisa mencetak enam gol dalam satu pertandingan, membuat barisan penyerang Arsenal semakin termotivasi. Mereka jadi lebih percaya diri. Aubameyang bisa saja berujar, bahwa musim Arsenal baru dimulai.

Bekal menantang Manchester City

Makna terpenting dari kemenangan atas WBA tersebut, Arsenal seolah memberi pesan bahwa mereka sudah siap menghadapi Manchester City di pekan ketiga Liga Inggris, Sabtu (28/8).

Sebelumnya, Arsenal digambarkan sebagai tim yang paling apes di awal kompetisi. Betapa tidak, setelah mengalami dua kekalahan beruntun, mereka malah bertemu Manchester City.

Akhir pekan kemarin, City, sang juara bertahan yang di pekan pertama kalah dari Tottenham, menang besar atas Norwich City 5-0. Kemenangan itu membuat City yang dilatih Pep Guardiola, diunggulkan bisa menumbangkan Arsenal.

Nah, dengan kemenangan meyakinkan atas WBA, para peragu Arsenal rasanya akan berpikir ulang bila menyebut tim berlogo meriam itu bakal tumbang di markas City.

Bagi Arteta, pertandingan melawan WBA itu serasa seperti pemanasan sebelum menghadapi City. Lihat saja bagaimana dia meramu skuadnya, utamanya lini depannya.

Aubameyang sudah on fire. Odegaard juga siap. Saka dalam kondisi bugar. Begitu juga dengan Lacazette yang tidak bermain saat melawan Chelsea.

Karenanya, akhir pekan ini, Arsenal bakal sangat termotivasi untuk meraih kemenangan perdana di Premier League 2021/22. Dan itu dengan mengalahkan sang juara bertahan di kandangnya.

Andai Arsenal memang bisa mengalahkan Manchester City Sabtu besok, berhenti menyebut pertandingan di Piala Liga tidak penting. Sebab, pendukung Arsenal justru bakal mengingat kemenangan di Piala Liga sebagai turning point kebangkitan timnya.  Sebagai pelangi selepas badai. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun