Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Memaknai "Pesta Gol" Inter Milan di Laga Perdana Liga Italia 2021/22

22 Agustus 2021   06:38 Diperbarui: 22 Agustus 2021   16:15 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hakan Calhanoglu (depan) dan Edin Dzeko langsung on fire dalam debut bersama Inter Milan/FotoTwitter @Inter_en via Tribunnews.com

Juara bertahan Liga Serie A Italia, Inter Milan, memulai 'kampanye' mempertahankan gelar dengan gaya.

Inter mengawali kompetisi Liga Serie A Italia musim 2021/22 dengan kemenangan meyakinkan, 4-0 atas Genoa di San Siro, Minggu (22/8) dini hari.

Kemenangan ini memiliki banyak makna bagi Inter Milan.

Makna paling penting, Tim Biru Hitam menunjukkan kepada para pesaing dan juga para peragu yang menyepelekan kiprah mereka di musim ini.

Sebanyak 27.402 pasang mata yang memadati San Siro, menjadi saksi Inter masih baik-baik saja selepas kepergian pelatih Antonio Conte dan dua pemain dengan kontribusi besar di musim lalu, Romelu Lukaku serta Achraf Hakimi.

Sebelumnya, banyak suara yang meragukan Inter bisa tampil dashyat seperti musim lalu seiring perubahan besar yang terjadi di tim mereka. Utamanya kepergian Conte.

Apalagi, Inter sebenarnya tidak tampil full team di pertandingan ini. Penyerang tajam asal Argentina, Lautaro Martinez masih cedera. Alexis Sanches juga belum bisa bermain. 

Inter Milan mendominasi permainan

Toh, keraguan itu terpatahkan. Pesta gol ke gawang Genoa itu menjadi jawaban Inter.

Kemenangan empat gol tersebut juga bermakna penting bagi pelatih anyar Inter, Simone Inzaghi. Dia menunjukkan bila dirinya memang pantas melatih tim peraih Scudetto musim 2020/21 ini.

Mengusung skema main 3-5-1-1, Inzaghi (45 tahun) membuat Inter Milan tampil mendominasi permainan. Inter bermain menyerang. di pertandingan ini. Setiap kali pemain-pemain Inter memasuki pertahanan Genoa, gawang tim tamu serasa dalam bahaya.

Data statistik pertandingan menunjukkan, Inter unggul 60 persen dalam penguasaan bola dengan melakukan 589 operan sukses dengan akurasi umpan 91 persen.

Sepanjang pertandingan, Nicolo Barella dan kawan-kawan melakukan 16 tembakan (shots) dengan 8 di antaranya mengarah ke gawang (on target). Itu bukti mereka bermain menyerang selama pertandingan itu.

Makna ketiga, dua pemain anyar Inter, Hakan Calhanoglu dan Edin Dzeko langsung nyetel dengan rekan-rekan barunya. Keduanya seolah ingin pamer kemampuan kepada tifosi Inter.

Simone Inzaghi memainkan Alesssandro Bastoni, Stefan de Vrij, dan Milan Skriniar. Di tengah, Matteo Darmian dan Ivan Perisic diplot sebagai full back. Sementara Milan Brozovic, Barella, dan Calhanoglu difungsikan sebagai 'mesin' yang menggerakkan permainan Inter.

Serta, Stefano Sensi dimainkan sebagai "pemain nomor 10" yang bermain tepat di belakang Edin Dezko sebagai prima punta alias penyerang tengah.

Inter tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan gol pertama di musim 2021/22. Di menit ke-6, sepak pojok Hakan Calhanoglu disambar oleh sundulan Milan Skriniar.

Lantas, di menit ke-14, Calhanoglu yang mendapat umpan dari Dzeko, menyambar bola dengan tendangan keras dari luar kotak penalti. Gol itu membuat Inter unggul 2-0 di babak pertama.

Selepas satu jam pertandingan, Inzaghi melakukan beberapa pergantian. Sensi digantikan Arturo Vidal dan Federico Dimarco mengisi posisi Perisic di menit ke-69.

Lima menit berada di lapangan, Vidal mencetak gol ketiga Inter usai meneruskan umpan dari Barella.

Di menit ke-77, Barella digantikan oleh Matias Vecino dan Calhanoglu diganti oleh Martin Satriano.

Tiga menit jelang bubaran, penantian tifosi Inter untuk melihat gol dari penyerang, akhirnya kesampaian. Dzeko yang diplot menggantikan Lukaku, menutup 'pesta gol' Inter.  Umpan dari Vidal disambarnya lewat heading keras.

Di babak pertama, Dzeko sebenarnya punya peluang untuk mencetak gol tapi sepakannya masih menghantam mistar gawang.

Hakan Calhanoglu dan Dzeko tampil memuaskan tifosi Inter

Fakta itu membuat Hakan Calhanoglu dan Edin Dzeko menjadi pemain pertama Inter yang mencetak gol dan membuat assit dalam pertandingan debut mereka.

Ya, Calhanoglu dan Dzeko bisa cepat beradaptasi dan menyatu dengan permainan Inter.

Maklum, keduanya memang bukan 'orang luar' alias sebelumnya sudah bermain di Liga Italia. Dzeko sebelumnya main di AS Roma. Sementara Calhanoglu yang mantan pemain AC Milan, malah sudah hafal rasanya bermain di San Siro.

Dalam wawancara dengan DAZN yang dikutip dari website resmi Inter Milan, inter.it, Calhanoglu mengaku dirinya sangat siap tampil di pertandingan ini setelah 45 hari melakoni latihan di masa pramusim.

"Saya tahu fan berharap hal bagus dari kami. Saya tahu, Simone berharap gol dari saya, tapi saya mencoba kalem dan menikmati permainan. Kami pantas menang. Kami menang berusaha untuk menyenangkan suporter," ujar Calhanoglu.

Merujuk kemenangan dan permainan yang diperlihatkan di laga melawan Genoa, Pemain Timnas Turki ini pede, Inter akan bisa bersaing di papat atas LIga Serie A Italia musim 2021/22.

"Kami punya tim yang kuat. Mudah bermain dengan pemain-pemain top yang memiliki pergerakan bagus. Saya kira ini penampilan hebat dan kami akan terus bermain begini," ujar Calhanoglu yang mengenakan kostum bernomor punggung 20 seperti dikutip dari https://www.inter.it/en/news/2021/08/21/calhanoglu-interview-after-inter-v-genoa.html.

Milan Skriniar menambahkan, gelar Scudetto yang diraih Inter di musim lalu, membuat mereka semakin termotivasi dan bertanggung jawab untuk bermain bagus. Dia optimistis, terlepas dari dinamika yang terjadi, Inter tetap kuat di musim ini.

"Kami tetap sebuah unit yang kuat dan kami akan berjuang untuk mempertahankan gelar. Bila terus bermain seperti ini, kami akan baik-baik saja," ujar Skriniar.

Kemenangan atas Genoa tersebut memang menjadi bukti awal, Inter Milan siap mempertahankan gelarnya. Menang 4-0 menjadi bukti, lini penyerangan Inter tetap ganas dan pertahanan mereka solid karena mencatat clean sheet alias tidak kemasukan gol. Inter pun untuk sementara ada di puncak klasemen.

Memang, ini baru awalan. Lawan yang dihadapi juga bukan tim papan atas di Italia. Artinya, belum bisa menjadi parameter kekuatan sebenarnya Inter Milan musim ini.

Namun, Inter mengawali kompetisi dengan benar. Sampeyan (Anda) yang menyaksikan pertandingan ini pastinya juga memuji permainan menyerang Inter.

Dan yang pasti, kemenangan atas Genoa akan memotivasi mereka untuk kembali meraih hasil bagus saat away ke markas Hellas Verona di pekan kedua pada Sabtu (28/2) nanti.

Selamat berakhir pekan. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun