Mengusung skema main 3-5-1-1, Inzaghi (45 tahun) membuat Inter Milan tampil mendominasi permainan. Inter bermain menyerang. di pertandingan ini. Setiap kali pemain-pemain Inter memasuki pertahanan Genoa, gawang tim tamu serasa dalam bahaya.
Data statistik pertandingan menunjukkan, Inter unggul 60 persen dalam penguasaan bola dengan melakukan 589 operan sukses dengan akurasi umpan 91 persen.
Sepanjang pertandingan, Nicolo Barella dan kawan-kawan melakukan 16 tembakan (shots) dengan 8 di antaranya mengarah ke gawang (on target). Itu bukti mereka bermain menyerang selama pertandingan itu.
Makna ketiga, dua pemain anyar Inter, Hakan Calhanoglu dan Edin Dzeko langsung nyetel dengan rekan-rekan barunya. Keduanya seolah ingin pamer kemampuan kepada tifosi Inter.
Simone Inzaghi memainkan Alesssandro Bastoni, Stefan de Vrij, dan Milan Skriniar. Di tengah, Matteo Darmian dan Ivan Perisic diplot sebagai full back. Sementara Milan Brozovic, Barella, dan Calhanoglu difungsikan sebagai 'mesin' yang menggerakkan permainan Inter.
Serta, Stefano Sensi dimainkan sebagai "pemain nomor 10" yang bermain tepat di belakang Edin Dezko sebagai prima punta alias penyerang tengah.
Inter tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan gol pertama di musim 2021/22. Di menit ke-6, sepak pojok Hakan Calhanoglu disambar oleh sundulan Milan Skriniar.
Lantas, di menit ke-14, Calhanoglu yang mendapat umpan dari Dzeko, menyambar bola dengan tendangan keras dari luar kotak penalti. Gol itu membuat Inter unggul 2-0 di babak pertama.
Selepas satu jam pertandingan, Inzaghi melakukan beberapa pergantian. Sensi digantikan Arturo Vidal dan Federico Dimarco mengisi posisi Perisic di menit ke-69.
Lima menit berada di lapangan, Vidal mencetak gol ketiga Inter usai meneruskan umpan dari Barella.
Di menit ke-77, Barella digantikan oleh Matias Vecino dan Calhanoglu diganti oleh Martin Satriano.