Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Inovasi Plavon Dukcapil Sidoarjo dan Pentingnya Mendengar Suara Warga

16 Agustus 2021   09:40 Diperbarui: 16 Agustus 2021   11:08 775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sinilah fungsi forum konsultasi publik tersebut. Pejabat tidak hanya menyampaikan progress tapi juga menampung saran. Ada forum diskusi yang menjadi ruang bagi masyarakat untuk bersuara.

Sebagai warga Sidoarjo, saya tentu ikut berbangga dengan adanya inovasi pelayanan publik ini. Ini bukti Pemkab Sidoarjo tidak diam saja seperti anggapan beberapa orang.

Selama ini, banyak orang yang membandingkan Sidoarjo dengan kota tetangganya, Surabaya. Ironisnya, komparasi itu acapkali berujung  munculnya stigma negatif pada Sidoarjo. Boleh jadi stigma itu muncul karena ketidaktahuan mereka perhal apa saja yang telah dilakukan oleh Pemkab Sidoarjo dalam upaya melayani warganya.

Saya lantas menyampaikan dua hal sebagai saran dengan harapan inovasi Plavon Dukcapil yang sudah bagus itu, kemanfaatannya bisa dirasakan oleh lebih banyak warga Sidoarjo.

Pertama perihal pentingnya sosialisasi. Bahwa, dinas terkait harus menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat agar kemanfaatan inovasi layanan publik itu bisa menyentuh semua kalangan.

Semua kanal media harus dioptimalkan untuk sosialiasi. Dari membuat video tutorial pengurusan layanan adminduk via inovasi itu yang lantas di-share ke akun Youtube milik dinas terkait. Lalu membuat infografis di media sosial, hingga mengabarkan informasi itu lewat rilis berita.

Tidak kalah penting, ada pendampingan di tingkat desa. Semisal ada sharing informasi maupun pelatihan perihal cara memanfaatkan inovas layanan publik tersebut bagi warga yang belum melek digital.

Saya yakin, selama empat bulan terakhir, dinas terkait sudah melakukan semua upaya sosisalisasi tersebut. Namun, yang namanya sosialisasi tentu tidak bisa dilakukan momentual saja. Tapi harus dilakukan secara kontinyu. Terus-menerus.

Apalagi, dari paparan pak kepala dinas Dukcapil Sidoarjo, masih ada beberapa desa di Kota Delta yang memerlukan pendekatan ekstra agar masyarakatnya bisa mengenal dan merasakan kemanfaatan inovasi ini.

Selain sosialisasi, evaluasi juga harus dilakukan secara berkala.

Dinas terkait bisa memantau pengaduan dan komentar dari warga di media sosial maupun dari survei kepuasan masyarakat (pemohon) yang menggunakan inovasi ini. Dengan begitu, bisa diketahui apa yang menjadi kepuasan maupun keresahan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun