Sebab, mereka punya enam kesempatan. Ganda China akhirnya hanya menambah satu poin, 20-15. Lantas, terjadilah happy ending yang sempat di-delay oleh challenge itu.
Seusai pertandingan, dalam wawancara live, Greysia mengaku bersyukur dan berterima kasih atas dukungan yang diberikan kepada mereka. "Kami bisa menang karena dukungan masyarakat Indonesia," ujarnya.
Sementara Apriyani menyebut kemenangan di final itu karena mereka sudah menyiapkan strategi main yang berjalan sempurna saat pertandingan. "Alhamdulillah strateginya berhasil. Kuncinya jaga pikiran, ketenangan. Karena ini final, mental yang dinaikkin," ujar Apriyani.
Raihan medali emas itu tidak hanya menjadi yang pertama bagi ganda putri Indonesia dalam partisipasi di Olimpiade selama 29 tahun sejak 1992. Ini juga medali emas pertama bagi kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020.
Petang nanti, tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting berpeluang menambah medali. Dia akan turun dalam perebutan medali perunggu melawan pebulutangkis Guatamela, Kevin Cordon.
Selamat untuk Greysia dan Apriyani. Indonesia bangga. Kami bangga. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H