Namun, kita yang menyaksikan laga itu bisa melihat, Cordon memang pemain hebat.
Beberapa kali dia menang dalam permainan net melawan Axelsen. Smashnya juga keras dan beberapa kali menghasilkan poin.
Bahkan, di game pertama, perolehan poin sangat ketat hingga angka 18-18.
Sayangnya, dia kalah jam terbang tampil di turnamen elit. Axelsen yang rutin tampil di turnamen BWF World Tour nampak lebih kaya strategi bermain untuk mendapatkan poin.
Bagaimana peluang Ginting?
Dalam wawancara seusai pertandingan semifinal itu, Ginting mengaku harus cepat move on. Dia harus cepat bangkit dari kekalahan melawan Chen Long.
"Harus cepat move on. Masih ada last battle memperebutkan perunggu," ujar Ginting yang menyebut akan menonton rekaman pertandingan Cordon.
Andai bisa meraih medali perunggu, Ginting akan menyamai pencapaian dua seniornya, Hermawan Susanto dan Sony Dwi Kuncoro yang meraih medali perunggu untuk Indonesia di Olimpade 1992 dan 2004.
Terlepas dari apapun hasil pertandingan besok, kita harus memberikan apresiasi kepada Ginting. Dia telah berjuang keras. Bisa tampil di semifinal di Olimpiade pertamanya juga pencapaian bagus.
Ke depan, pelajaran kekalahan dari Chen Long di semifinal ini bisa membuatnya berkembang menjadi pemain yang lebih hebat. Pemain yang lebih sabar dan bermain lebih rapi.
Toh, Olimpiade 2024 di Paris tinggal tiga tahun lagi. Tidak lama.