Pun, di Olimpiade ini, dua laga yang mereka mainkan belum memberikan ujian berarti bagi mereka. Faktanya, lawan-lawan mereka tidak bisa meraih poin di atas 15 poin.
Bandingkan dengan Lee/Wang yang pada Januri lalu mampu meraih tiga gelar di Thailand. Salah satunya gelar BWF World Tour Final dengan mengalahkan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan di final. Mereka lebih panas.
Ketiga, kita harus mengakui bahwa Lee Yang dan Wang Chi-lin memang tampil sangat bagus di pertandingan ini. Sulit mencari celah dari penampilan mereka.
Minnions dan Daddies jadi juara grup, terhindar perang saudara
Kabar bagusnya, meski kalah, Marcus/Kevin tetap lolos ke babak perempat final sebagai juara Grup A. Sementara Lee/Wang menjadi runner-up. Sementara ganda India gagal lolos meski bisa menang straight game atas ganda Great Britain.
Kabar bagusnya lagi, ganda Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan juga menjadi juara Grup D. Kepastian itu didapat usai Hendra dan Ahsan mengalahkan ganda Korea, Choi Sol-gyu/Seo Seung-jae.
Hendra/Ahsan menang rubber game 21-12, 19-21, 21-18 dalam pertandingan ketat yang memperlihatkan betapa tenangnya mereka menghadapi tekanan. Tenang tapi mematikan.
Beberapa kali, ganda Korea ini mampu membalikkan smash-smash keras Ahsan dan berani berduel dengan Hendra di depan net. Menunggu shutlecock datang lantas melakukan smash.
Padahal, sebelumnya, The Daddies-julukan Hendra/Ahsan lebih sering kala ketika bertemu ganda Korea ini. Dari empat pertemuan, mereka kalah tiga kali. Namun, kemenangan di Olimpiade ini nilainya tentu berbeda.
Menariknya, karena sama-sama menjadi juara grup, Minnions dan Daddies terhindar dari kemungkinan bertemu di babak perempat final maupun semifinal.
Sebab, di perempat final, Marcus dan Kevin ada di pool atas. Sementara Hendra/Ahsan ada di pool bawah.