Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Jumpa Unggulan 1 di Perempat Final, Praveen/Melati Diminta Tampil Habis-habisan

26 Juli 2021   22:03 Diperbarui: 26 Juli 2021   22:12 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ganda campuran jadi nomor paling cepat di bulutangkis Olimpiade 2020 yang menyelesaikan babak penyisihan grup.

Hari ini, Senin (26/7) ganda campuran mempertandingkan game terakhir babak penyisihan.

Hasilnya, delapan pasangan ganda campuran dari empat grup telah memastikan lolos ke babak perempat final. Mereka berhasil lolos setelah meraih dua kemenangan. Malah ada yang meraih tiga kemenangan beruntun.

Siapa saja yang lolos ke perempat final?

Di Grup A, ganda campuran Tiongkok, Zheng Siwei/Huang Yaqiong lolos bersama ganda Korea, Seo Seung-jae/Chae Yoo-jung.

Di Grup B, ganda campuran Inggris (Great Britain), Marcus Ellis/Lauren Smith di luar dugaan menjadi juara grup. Mereka lolos bersama ganda kuat Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai.

Dari Grup C, ganda Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino lolos usai meraih tiga kemenangan. Adapun ganda Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva yang hari ini kalah 13-21, 10-21 dari Yuta/Arisa, lolos sebagai runner-up.

Sementara di Grup D, ganda Tiongkok, Wang Yilu/Huang Dongping, lolos ke perempat final ditemani ganda Hongkong, Tang Chun Man/Tse Ying Suet.

Terjadi kejutan di Grup D. Ganda Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying yang meraih medali perak di Olimpiade 2016, kali ini tak berkutik. Mereka tersingkir cepat usai selalu kalah dalam tiga pertandingan.

Hasil undian perempat final, Praven/Melati bertemu Siwei/Yaqiong

Undian babak perempat final ganda campuran sudah dilakukan Senin (26/7) pukul 21.00 waktu Tokyo atau pukul 19.00 WIB. Undian tersebut dilakukan dengan sejumlah kriteria.

Seperti, pasangan juara dan runner up dari grup yang sama tidak bisa bertemu kembali di babak perempatfinal.

Juara grup A, yakni Siwei/Yaqiong, akan berada di posisi pertama di bagan draw di pool atas. Dan juara grup D, yakni Yilu/Dongping, akan berada di posisi terakhir di bagan draw di pool bawah.

Sementara juara grup B dan C akan diundi posisinya di pool atas atau bawah.

Nah, hasil undian tersebut cukup bikin jantung pecinta badminton Indonesia berdebar kencang. Ya, pertandingan perempat final belum dimulai, tapi jantung sudah dag dig dug membayangkan keseruan laga nanti.

Pasalnya, satu-satunya harapan Indonesia, Praveen/Melati harus menghadapi unggulan 1 asal China, Zheng Siwei/Huang Yaqiong di pool paling atas. Ganda ranking 1 dunia ini difavoritkan meraih medali emas di Olimpiade 2020.

Sementara di pool bawahnya, ganda asal Great Britain, Marcus Ellis/Lauren Smith bersua finalis Asian Games 2018, Tang Chun Man/Tse Ying Suet dari Hong Kong.

Di pool bawahnya, duel sengit bakal tersaji saat unggulan 3 asal Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai berjumpa ganda campuran tuan rumah, Yuta Watanabe/Arisa Higashino yang tengah on fire.

Sementara di pool terbawah, ganda Korea, Seo Seung-jae/Chae Yoo-jung akan menantang unggulan 2 dari Tiongkok, Wang Yilu/Huang Dongping.

Dari lima nomor yang dipertandingkan di bulutangkis Olimpiade 2020, ganda campuran memang menjadi salah satu nomor yang persaingannya paling ketat.

Kualitas delapan pasangan perempat finalis ini nyaris setara. Mereka seringkali bertemu dan saling mengalahkan di turnamen BWF World Tour. Hasil di perempat final nanti akan ditentukan siapa yang paling siap.

Pramel diharapkan tampil habis-habisan

Bagi Praven (28 tahun) dan Melati (26 tahun), bertemu Siwei/Yaqiong jelas bukan hasil undian bagus. Sebab, Siwei (24 tahun) dan Yaqiong (27 tahun) lawan yang tangguh. Bahkan sangat tangguh.

Apalagi, Siwei/Yaqiong tampil on fire di Olimpiade 2020. Mereka meraih tiga kemenengan beruntun di fase grup. Semuanya lewat straight game alias dua game langsung.

Mereka mengalahkan ganda Mesir, Adham Elgamal/Doha Hany dengan skor mencolok 21-5, 21-10.

Lalu menang atas ganda terbaik Belanda, Robin Tabeling/Selena Piek 21-15, 22-20. Lantas, mengalahkan ganda Korea, Seo Seung-jae/Chae Yoo-jung 21-14, 21-17, Senin (26/7).

Pasangan juara dunia 2018 dan 2019 ini seolah mengirimkan pesan jelas kepada para rival, bahwa mereka bersemangat untuk memburu medali emas Olimpiade.

Sebaliknya, Pramel--panggilan badminton lover untuk Praveen/Melati, belum memperlihatkan penampilan ganas di Olimpiade ini.

Mereka susah payah mengalahkan ganda Australia, Simon Leung Gronya Somerville lewat rubber game di pertandingan pertama.

Lalu menang atas ganda Denmark, Mathias Christiansen/Alexandra Boje dengan skor ketat, 24-22, 21-19. Dan pagi tadi, kalah dari Yuta/Arisa dengan skor cukup jauh, 13-21, 10-21.

Dengan penampilan seperti itu, akan susah bagi Pramel untuk mengimbangi Siwei/Yaqiong. Mereka butuh tampil dalam top form seperti saat menjuarai All England 2020 lalu.

Hal itu juga disadari pelatih ganda campuran, Nova Widianto yang turut mendampingi mereka di Tokyo.

Dikutip dari DetikSport, Nova berharap Praveen/Melati bisa segera move on melupakan kekalahan dan memperbaiki penampilan untuk merebut 'tiket' ke semifina.

"Saya berharap mereka (Praveen/Melati) bisa tampil mati-matian buat Indonesia. Tunjukkan semangat, daya juang, dan berjuang habis-habisan di delapan besar dan rebut tiket semifinal," ujar Nova dilansir dari badmintalk_com.

Menurut Nova yang juga pernah meraih perak Olimpiade Beijing 2008 bersama Liliyana Natsir, bila Praveen/Melati bermain dalam form terbaik, mereka bisa mengalahkan siapa saja.

"Ini Olimpiade empat tahun sekali. Bahkan kali ini karena pandemi malah lima tahun penampilannya. Jangan kalah cuma karena masalah nonteknis. Lawan juga ada takutnya kalau mereka bisa main normal," sambung Nova.

Nova benar. Bila Praveen/Melati tampil dalam form terbaiknya, mereka seharusnya tidak perlu khawatir dengan Siwei/Yaqiong. Mereka juga bisa menang atas ganda ranking 1 dunia itu.

Seperti di French Open 2019, Pramel mengalahkan Siwei/Yaqiong lewat rubber game di final 27 Oktober. Mereka memperlihatkan ketanguhan mental luar biasa. Kalah 22-24 di game pertama, Praveen/Melati bisa menang 21-16, 21-12 di dua game berikutnya dan meraih gelar juara.

Sepekan sebelumnya, mereka juga mengalahkan Siwei/Yaqiong di perempat final. Juga lewat rubber game dramatis setelah kalah di game pertama, 18-21, 21-16, 22-20.

Ya, Praveen/Melati perlu untuk melihat kembali penampilan heroik mereka saat mengalahkan Siwei/Yaqiong di Prancis dan Denmark. Itu penampilan yang tidak hanya super, tapi mentalitas mereka di laga menegangkan itu sangat luar biasa.

Pada akhirnya, dengan lolos sebagai runner-up, pertemuan melawan Siwei/Yaqiong tidak bisa dihindari. Terpenting, Pramel kini punya waktu untuk melakukan evaluasi. Mereka harus memotivasi diri agar bisa 'meledak' di perempat final.

Mereka harus ingat, mereka tidak setiap tahun tampil di Olimpiade. Karenanya, kesmepatan langka ini harus dimaksimalkan.

Mereka harus ingat, perjuangan mereka ditunggu dan didoakan jutaan penggemar bulutangkis di Indonesia. Karenanya, mereka harus mencoba mengeluarkan kemampuan terbaik mereka.

Ya, yang penting Pramel berjuang maksimal dulu. Jangan kalah sebelum bertanding. Tak masalah main kurang bagus di penyisihan, tetapi mereka harus meledak di perempat final. Selamat berjuang Pramel. Salam.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun