Namun, semesta rupanya belum merestui harapan Eko itu. Dia tidak mampu mengangkat angkatan 177 kg itu.
Usai gagal pada angkatan pertama, di percobaan kedua, barbel tebal berwarna merah itu sempat bisa diangkatnya.
Namun, ketika sampai batas dada, Eko yang mencoba mengangkat barbel sampai di atas kepala, tidak mampu mengangkatnya. Barbel itu dilepasnya.
Kamera menyorot ekspresi wajah Eko yang tampak kecewa. Namun, itulah hasil maksimal yang bisa dia capai.
Eko pun harus puas kembali meraih medali perak dengan total angkatan 302 kg. Sementara medali emas diraih Li Fabin dengan total angkatan 313 kg.
"Saya mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungannya. Mohon maaf saya gagal untuk medali emasnya. Sekali lagi terima kasih atas dukungannya". Begitu kata Eko Yuli di akun Instagramnya @ekopower61.
Eko manusia Indonesia pertama meraih 4 medali di Olimpiade
Menyaksikan akhir dari perjuangan Eko Yuli, kita sebagai penonton mungkin masih berandai-andai.
Kita berandai, andai saja Eko mampu mengangkat beban 141 di angkatan snatch. Andai saja dia mampu mengangkat 177 kg di clean and jerk. Andai itu bisa dilakukan, dia bakal meraih medali emas. Sebab, Li Fabin juga gagal saat mencoba mengangkat 177 kg.
Beragam pengandaian itupula yang didengungkan oleh warganet di kolom-kolom komentar akun Instagram yang mengabarkan hasil perjuangan Eko Yuli di cabor angkat besi Men's 61 kg itu.
Namun, pengandaian-pengandaian itu justru malah akan mengecilkan perjuangan luar biasa Eko.