Lalu di Grup D, Brasil yang merupakan juara bertahan, berada satu grup dengan Jerman, Pantai Gading, dan Arab Saudi. Yang menarik, Brasil akan langsung bersua Jerman di laga pertama. Sementara Arab Saudi bertemu Pantai Gading di Yokohama.
Tantangan Brasil sebagai juara bertahan
Lalu, siapa yang berpeluang untuk juara alias meraih medali emas?
Brasil sebagai juara bertahan masih layak difavoritkan. Meski, bila merujuk daftar nama pemainnya, skuad yang didaftarkan di Olimpiade 2020 ini tidak segemerlap tim saat Brasil jadi ruan rumah Olimpiade 2016 Rio de Janeiro.
Pelatih tim Brasil untuk Olimpiade 2020, Andre Jardine membawa beberapa pemain yang bermain di klub-klub Eropa yang usianya masih memenuhi syarat.
Seperti penyerang Arsenal Gabriel Martinelli (20 tahun) dan penyerang Everton, Richarlison (24 tahun). Plus penyerang asal Ajax, Antony dos Santos (21 tahun). Juga gelandang yang pernah bermain di Barcelona dan kini bermain di klub Rusia, Malcom (24 tahun).
Untuk tiga pemain esktra (usianya lebih dari 24 tahun), pelatih Andre Jardine membawa kiper Santos (31 tahun) dari Athletico Paranaense, lalu bek yang bermain di Sevilla, Diego Carlos (28 tahun). Serta, Dani Alves.
Untuk nama terakhir, penggemar bola pasti paham. Hanya saja, Dani Alves kini sudah berusia 38 tahun. Tentu, usia tidak bisa dibohongi. Kecepatan larinya tentu tidak lagi sama seperti saat berkostum Barcelona beberapa tahun silam.
Bandingkan dengan skuad Brasil di Olimpiade 2016 lalu. Kala itu, demi gengsi sebagai tuan rumah harus juara, tim Brasil membawa Neymar yang merupakan superstar Brasil sebagai pemain ekstra.
Sementara untuk pemain muda, Brasil kala itu punya pemain-pemain yang sudah teruji main di Eropa. Ada bek Marquinhos yang sudah main di Paris Saint Germain (PSG) dan striker Gabriel Jesus (Manchester City). Termasuk gelandang Rafinha (Barcelona).
Namun, meski tidak segemerlap tim Olimpiade lima tahun lalu, Brasil pasti punya ambisi untuk mempertahankan medali emas sepak bola yang mereka raih.