Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Mengenal 5 Fakta Kontingen Indonesia di Olimpiade 2020

15 Juli 2021   08:26 Diperbarui: 18 Juli 2021   05:14 942
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelari Indonesia, Lalu Muhammad Zohri akan tampil di Olimpiade 2020 Tokyo. Momen saat Zohri beradukecepatan dengan pelari lainnya saat babak semifinal Lari 100 meter Putra Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta/Foto: KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)

Mulai Kamis (15/7) ini, hitung mundur gelaran Olimpiade Tokyo 2020 tinggal delapan hari lagi.

Ya, '8 days to go' menuju Olimpiade 2020 yang akan berlangsung di Tokyo, Jepang, mulai tanggal 23 Juli hingga 8 Agustus 2021 mendatang.

Seharusnya, Olimpiade Tokyo digelar tahun 2020 lalu. Namun, akibat pandemi Covid-19 yang melanda dunia, event multi olahraga terbesar inipun bernasib seperti agenda olahraga lainnya. Ditunda. Dimundurkan setahun.

Sama seperti halnya Euro 2020 yang baru berakhir pada Senin (12/7) kemarin, Olimpiade tahun ini tidak akan menghilangkan angka tahun 2020. Meski, diselenggarakan di tahun 2021.

Ada 206 negara yang berpartisipasi di Olimpiade Tokyo 2020 dengan mempertandingan dan melombakan 33 cabang olahraga (cabor).

Sekadar menambah informasi, istilah pertandingan digunakan untuk cabor yang atletnya saling berhadapan alias dilaksanakan dengan mempertemukan dua kubu untuk meraih hasil. Baik itu menang, kalah, ataupun imbang. Semisal cabor sepak bola, bola voli, ataupun bulutangkis.

Sementara berlomba dipakai untuk cabor yang atletnya tidak saling berhadap-hadapan satu sama lain. Perlombaan berjalan satu arah.

Dalam satu perlombaan bisa dilakukan dengan lebih dari 2 peserta sekaligus. Perlombaan menggunakan istilah menang dan kalah. Tanpa ada istilah seri.  Seperti cabor panahan, menembak, angkat besi, juga renang.

Merujuk semangat tak kenal maka tak sayang, kita perlu 'melek informasi' perihal siapa saja atlet-atlet Indonesia yang tampil di Olimpiade 2020.

Dengan mengenal, kita bisa lebih maksimal dalam memberikan dukungan untuk mereka. Nah, berikut beberapa fakta kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020.

Indonesia mengirimkan 28 atlet

Olimpiade 2020 bakal diikuti ribuan atlet-atlet dari 206 negara di dunia. Baik dari Asia, Eropa, Afrika, Amerika Latin, maupun Australia.

Namun, tidak semua negara berpartisipasi. Pada 6 April 2021 lalu, Korea Utara mengumumkan menarik dari keikutsertaa di Olimpiade tahun ini karena fokus pada penanganan Covid-19. Itu berarti Korea Utara bakal absen untuk kali pertama kalinya dari OLimpiade sejak tahun 1988 silam.

Bagaimana dengan Indonesia?

Dilansir dari akun Instagram resmi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), sebanyak 28 atlet akan berjuang mewakili Indonesia di ajang multi olahraga termegah di dunia ini.

Jumlah 28 atlet yang akan mewakili Indonesia di Olimpiade 2020 tersebut sama dengan di Olimpiade 2016 di Beijing. Selain itu, ada 17 ofisial yang ikut mendampingi para atlet.

Untuk kawasan Asia Tenggara, Indonesia menempati ranking tinggi dalam jumlah banyaknya atlet yang dikirimkan ke Olimpiade. Thailand ada di urutan pertama dengan mengirimkan 42 atlet disusul Malaysia dengan 30 atlet.

Turun di 8 cabang olahraga

Sebanyak 28 atlet Indonesia tersebut akan bertanding dan berlomba di delapan cabang olahraga (cabor). Yakni cabor panahan, atletik, bulutangkis, menembak, angkat besi, dayung, selancar, dan renang.

Rinciannya, untuk cabor menembak  dan selancar menerjunkan 1 atlet.

Lalu untuk cabor dayung, atletik, dan renang masing-masing diwakili oleh dua atlet.

Sementara cabor panahan ada empat atlet dan cabor angkat besi ada lima atlet.

Cabor bulutagkis menjadi yang paling banyak mengirimkan atletnya dibandingkan 7 cabor lainnya.

Ada 11 pebulutagkis Indonesia yang tampil di Olimpiade 2020. Mereka akan tampil di lima nomor (tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran).

Inilah pejuang olahraga Indonesia di Olimpiade 2020

Tak kenal maka tak sayang. Yuk kita kenalan dengan atlet-atlet Indonesia yang akan tampil di Olimpiade. Di cabor selancar ada Rio Waida, di cabor menembak adaVidya Rafika.

Untuk dayung ada nama Melani Putri dan Mutiara Rahma Putri. Di cabor renang ada Aflah Fadian Prawira dan Azzahra Permatahani.

Di cabor atletik, dua sprinter andalan Indonesia akan tampil. Lalu Muhammad Zohri bakal turun di nomor 100 meter putra dan Alvin Tehupeiory di 100 meter putri.

Untuk cabor panahan diwakili empat nama. Yakni Riau Ega Agatha, Alviyanto Bagas, Arif Pangestu, dan Diananda Choirunnisa.Mereka akan tampil di empat nomor (beregu putra, beregu campuran, individual putra, dan individual putri).

Lalu di cabor angkat besi, ada lima atlet. Yakni Deni, Rahmat Erwin Abdullah, Windy Cantika Alisah, Nurul Akmal, dan Eko Yuli Irawan.

EKo Yulu (31 tahun) akan menjadi andalan untuk meraih medali. Lifter asa Lampung ini tentunya penasaran ini meraih medali emas untuk Indonesia.

Sebelumnya, dalam tiga kali partisipasi di Olimpiade, Eko Yuli selalu berhasil membawa pulang medali. Dia meraih medali perunggu di Olimpiade 2008 di Beijing dan Olimpiade 2012 di London. Lalu di Rio de Janeiro Brasil, Eko Yuli meraih medali perak di Olimpiade 2016.

Bulutangkis menjadi yang paling dinanti kiprahnya. Maklum, atlet-atlet bulutangkis Indonesia punya tradisi meraih medali emas di Olimpiade.

Ke-11 pejuang bulutangkis Indonesia di Olimpiade 2020 itu yakni Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie (tunggal putra), Gregoria Mariska Tunjung (tunggal putri).

Di nomor ganda ada Kevin Sanjaya dan Marcus Gideon serta Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan (ganda putra). Lalu, Greysia Polii dan Apriani Rahayu di ganda putri. Serta Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti di ganda campuran.

Dua atlet pembawa bendera merah putih saat opening ceremony

Karena dalam situasi pandemi, nuansa Olimpiade 2020 bakal berbeda dengan penyelenggaraan di tahun-tahun sebelumnya. Utamanya pada momen upacara pembukaan (opening ceremony).

Upacara pembukaan Olimpiade 2020 dijadwalkan berlangsung pada 23 Juli 2021 di Stadion Olimpiade, Tokyo. Acara tersebut akan menggabungkan pembukaan formal dan seremonial, termasuk pidato penyambutan, pengibaran bendera dan parade atlet, dengan tontonan artistik untuk menampilkan budaya dan sejarah negara tuan rumah.

Pertunjukan artistik akan diadakan di balik pintu tertutup dan beberapa bagian akan difilmkan secara virtual dan jarak jauh. Itu merupakan untuk pertama kalinya dalam sejarah Olimpiade.

Merujuk informasi dari Kemenpora di akun Instagramnya, atlet selancar Rio Waida dan atlet angkat besi Nurul Akmal akan menjadi pembawa bendera merah putih pada upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020.

Ditarget perbaiki peringkat lebih baik dari Olimpiade 2016

Untuk Olimpiade kali ini, pemerintah punya target baru. Hal itu disampaikan Menpora Zainudin Amali saat pelepasan kontingen Indonesia untuk Olimpiade Tokyo 2020 pada 8 Juli lalu.

Biasanya, atlet-atlet Indonesia ditarget meraih minimal 1-2 medali emas. Setidaknya dari cabang bulutangkis yang memang menjadi andalan mendulang medali emas.

Namun, untuk Olimpiade kali ini, Kemenpora menetapkan target peringkat. Indonesia harus memperbaiki peringkat di klasemen Olimpiade. Jadi bukan sekadar seberapa banyak emas.

"Target kami langsung peringkat, jadi kami tak menyebut berapa emas, perak, perunggu. Tapi saat diskusi, sangat gampang dimonitor. Jadi dalam grand desain target kita harus lebih baik dari yang terakhir," ujar Menpora seperti dikutip dari Detik.

Target ini tentunya bagus untuk memotivasi semua atlet yang tampil. Sebab, untuk memperbaiki peringkat, Indonesia harus bisa meraih medali sebanyak mungkin, terutama emas.

Ini artinya, semua cabor yang tampil bakal termotivasi untuk bisa tampil sebaik mungkin. Jadi bukan hanya satu dua cabor saja yang diberi target meraih medali emas.

Pada Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Indonesia meraih satu medali emas dan dua perak. Indonesia ada di peringkat 46. Thailand menjadi negara Asia Tenggara dengan ranking terbaik (peringkat 35 dengan 2 emas, 2 perak, 2 perunggu).

Bagaimana kali ini?

Tentu saja kita berharap, duta olahraga Indonesia di Olimpiade 2020 bisa tampil maksimal dan meraih medali. Utamanya medali emas. Mereka pasti menunggu momen ini. Momen untuk meraih prestasi puncak di event tertinggi di olahraga. Salam olahraga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun