Panggung Euro 2020 tidak hanya tentang perebutan bola di lapangan.
Mereka yang ada di tribun, juga tidak luput dari sorotan media. Utamanya para perempuan cantik yang mengenakan jersey negara yang mereka dukung.
Mereka bukan suporter sembarangan. Apalagi suporter bayaran. Bukan.
Para perempuan berparas ayu itu merupakan pasangan (istri dan kekasih) para pemain. Kita mengenalnya dengan sebutan wife and girl friend (WAG's).
Kehadiran mereka bukan hanya membuat tribun stadion menjadi lebih enak dilihat. Bukan hanya menyegarkan layar televisi ketika kamera menyorot wajah mereka.
Mereka juga suporter dalam artian sebenarnya. Hadir untuk mendukung suami dan kekasih mereka berjibaku di lapangan. Tidak jarang, mereka juga datang bersama anak-anaknya. Lengkap dengan kostum kembaran.
Nah, tengah pekan kemarin, ketika diundang tampil di acara "Kata Netizen" yang ditayangkan di Kompas TV setiap Kamis malam, saya diajak ngobrol tentang sensasi Piala Eropa 2002.
Bersama coach Justinus Lhaksana dan Sosiolog dari Universitas Indonesia, Mbak Devie Rahmawati, kami berbincang tentang serba-serbi Piala Eropa 2020.
Salah satu topik yang kami bahas adalah perihal para istri dan kekasih para pesepak bola alias WaG's. Selain juga kabar viral Cristiano Ronaldo menggeser botol minuman saat jumpa pers dan demam Euro di tanah air.
Bicara WAG's, istilah ini sudah ada sejak dulu. Sejak awal 2000-an silam.