Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pemain Pengganti dan 'Bantuan' VAR Bawa Italia ke Perempat Final

27 Juni 2021   06:33 Diperbarui: 27 Juni 2021   06:33 892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pergantian pemain yang tepat menjadi faktor penentu lolosnya Italia ke babak perempat final Euro 2020.

Dua pemain pengganti, Federico Chiesa dan Matteo Pessina, menjadi pahlawan Italia saat mengalahkan Austria 2-1 melalui babak perpanjangan waktu di babak 16 besar yang dimainkan di Stadion Wembley, Inggris, Minggu (27/6) dini hari tadi.

Babak perpanjangan waktu 2 x 15 menit dimainkan setelah kedua tim tidak mampu mencetak gol di masa normal 2 x 45 menit. Austria sebenarnya sempat mencetak gol di waktu normal, tetapi dianulir wasit.

Gli Azzurri--julukan Timnas Italia yang digdaya di fase grup dengan mencetak 7 gol dan belum kemasukan gol, kali ini bermain biasa saja--untuk tidak mengatakan buruk.

Padahal, Pelatih Roberto Mancini memainkan starting XI terbaiknya dengan melakukan sedikit perubahan. Bek tengah Francesco Acerbi dimainkan menggantikan Giorgio Chiellini yang masih dalam masa pemulihan cedera.

Di tengah, karena pertimbangan pengalaman, Mancini lebih memilih Marco Verratti ketimbang Manuel Locatelli untuk menemani Nico Barella dan Jorginho.

Sementara di lini depan, trio Ciro Immobile, Lorenzo Insigne, dan Domenico Berrardi yang ganas di fase grup dengan sama-sama sudah mencetak gol, kembali dimainkan bersama.

Pemain pengganti pilihan Mancini menjadi pembeda

Yang terjadi, entah karena ketegangan tampil di babak gugur atau karena tidak lagi bermain di Olimpico di Kota Roma, Italia tidak tampil lepas.

Hingga satu jam pertandingan, pemain-pemain Italia kerapkali salah dalam memberikan umpan. Cukup sering umpan yang dikirim nanggung sehingga bisa dipotong pemain-pemain Austria.

Trio Jorginho, Verratti, dan Nico Barella--sang gelandang terbaik Liga Italia 2020/21 kali ini juga kurang bisa menciptakan peluang-peluang apik.

Pada akhirnya, serangan Immobile, Insigne, dan Berardi mudah dipatahkan bek-bek Austria yang tampil disiplin.

Situasi itu membuat Mancini dan bench tim Italia menjadi tegang. Di menit ke-67, Mancini melakukan dua perubahan sekaligus. Locateli dan Pessina dimasukkan. Menggantikan Verratti dan Barella.

Lalu, di menit ke-84, Mancini kembali memasukkan dua pemain. Immobile ditarik keluar digantikan Andrea Belotti, sang pemilik nomor 9. Lalu, Berardi digantikan Federico Chiesa.

Pergantian empat pemain di masa normal itu menjadi bukti, Mancini tidak puas dengan penampilan beberapa pemainnya. Bandingkan dengan Austria yang hanya melakukan satu pergantian pemain di menit ke-90.

Masuknya Belotti dan Chiesa memang tidak membuat Italia bisa langsung mencetak gol. Tetapi, mereka mau bergerak mobile untuk mengejar bola dan memberikan tekanan ke bek-bek Austria.

Di masa perpanjangan waktu, Chiesa akhirnya mendapatkan peluang. Di menit ke-94, dia lolos dari kawalan David Alaba. Namun, tendangannya lemah dan bisa diamankan Daniel Bachmann, kiper Austria.

Semenit kemudian, Chiesa berlari menyambut umpan Lorenzo Spinazzola. Bola coba dikontrol dengan dada tapi mengenai muka, lalu mengecoh satu bek Austria. Lantas, tendangan penyerang berusia 23 tahun ini pun menjebol gawang Austria.

Lantas, di menit ke-105, serangan Italia kembali membuahkan hasil. Kali ini ada peran Bellotti yang membuat bek-bek Austria terfokus menjaganya. Lantas, Pessina menggandakan keunggulan Italia.

Namun, ketegangan belum usai. Di babak kedua masa perpanjangan waktu, Austria bisa mencetak gol lewat Sasa Kalajdzic di menit ke-114. Skor 1-2.

Dan itu membuat sisa enam menit perpanjangan waktu menjadi menegangkan. Sebab, andai Austria bisa menyamakan skor, laga bakal diakhiri lewat adu penalti.

Tapi, satu gol yang menjadi gol pertama yang masuk ke gawang Italai di Euro 2020 itu saja yang bisa dilakukan Austria. Tidak ada gol tambahan. Italia menang 2-1. Mereka lolos ke perempat final.

"Austria bermain bagus, tapi kami pantas lolos. Kami punya 26 pemain dan semuanya sangat ingin membantu tim ini menang. Itu yang menjadi pembeda pertandingan ini," ujar Chiesa dikutip dari www.uefa.com.

Austria sempat mencetak gol di masa normal tapi dianulir VAR

Selain faktor pemain pengganti, kemenangan Italia itu juga tidak lepas dari 'bantuan' Video Assistant Referee (VAR). Di menit ke-63 Austria sejatinya sempat unggul. Mereka mencetak gol lewat sundulan Marko Arnautovic.

Setelah mendengarkan protes pemain-pemain Italia, Wasit Anthony Taylor asal Inggris lantas melakukan goal check via VAR. hasilnya, tidak ada gol. No goal. Sebab, Arnautovic dinyatakan dalam posisi off side.

Andai gol itu terjadi ketika VAR belum digunakan, sangat mungkin Austria akan mendapat gol tersebut. Sebab, posisi offside Arnautovic sangat tipis. Mungkin hanya ujung kakinya yang sedikti selangkan di depan bek-bek Italia.

Dan andai gol itu disahkan, akhir pertandingan itu bisa saja berbeda. Sebab, di momen gol itu, Austria memang sedang tampil apik. Sementara Italia terlihat berantakan.

"Andai saja keberuntungan memihak kami, kami pasti akan memenangi pertandingan ini dalam 90 menit," ujar Arnautovic.

Tidak sekali itu, Italia terbantu oleh keputusan VAR. Dua menit berselang, giliran pemain-pemain Austria protes karena menganggap Konrad Laimer dilanggar bek Italia sembari memeragakan gerakan menyikut. Mereka berharap mendapat penalti.

Ketegangan kembali terjadi. Wasit kembali melakukan cek VAR. Hasilnya, tidak ada penalti untuk Austria. Sebab, sebelum menerima umpan, Laimer sudah bergerak duluan. Offside lagi.

Austria pun pulang. Tersingkir. Namun, David Alaba dan kawan-kawan pantas pulang dengan kepala tegak. Mereka harus bangga dengan perjuangan mereka.

Meski pertama kali tampil di babak 16 besar, Austria mampu menampilkan permainan yang keren. Setidaknya, orang yang mengangap mereka bakal dengan mudah dikalahkan Italia, kini mengakui bila mereka tim kuat.

"Kami semua kecewa. Tapi, seluruh rakyat Austria kini pasti bangga dengan tim ini," ujar  Franco Foda, pelatih Austria.

"Kami hanya kurang beruntung tapi kami berbangga. Saya pikir, orang Italia kini tahu bahwa kami bisa memainkan sepak bola dengan bagus," sambung Florian Grillitsch, gelandang Austria.

Lolos ke perempat final, Italia kini menunggu lawan. Yakni pemenang laga babak 16 besar Belgia-Portugal yang dimainkan Minggu (27/6) malam di Sevilla, Spanyol atau Senin (28/6) dini hari waktu Indonesia.

Siapa lawan Italia di perempat final?

Cristiano Ronaldo dan kawan-kawannya di Portugal. Atau Romelu Lukaku dan cs nya di Belgia. Selamat menunggu. Selamat untuk semua pendukung Italia. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun