Lolosnya Portugal ke babak 16 besar Euro 2020 bukan hanya karena faktor kebintangan Cristiano Ronaldo. Meski, 5 dari 7 gol Portugal di fase grup, berasal dari kaki sang kapten.
Di laga terakhir, ada sosok gelandang yang membuat Portugal bisa mengimbangi lini tengah Prancis yang terkenal solid.
Bruno Fernandes kah?
Bukan. Gelandang yang digadang-gadang akan menjadi ruh permainan Portugal di Euro seiring penampilan apiknya di level klub ini malah dicadangkan.
Pelatih Portugal, Fernando Santos, baru memainkan Bruno (26 tahun) di menit ke-72. Itu merupakan 'sanksi' dari Santos seiring penampilan biasa Bruno di laga melawan Hungaria dan Jerman.
Malah, pelatih kharismatik asal Portugal, Jose Mourinho, melontarkan kritikan dengan menyebut Bruno Fernandes ada di lapangan, tetapi seperti tidak ada. Perannya minim.
Adalah Renato Sanches (23 tahun), gelandang Portugal yang mencuri perhatian. Dia mampu memberikan energi besar di lini tengah Tim Seleccao das Quinas--julukan Portugal. Bersama Danilo dan Joao Moutinho, dia berduel dengan duet gelandang juara dunia, Paul Pogba dan N'Golo Kante.
Siapa Renato Sanches?
Renato Junior Luz Sanches, nama lengkapnya. Dia bukanlah nama baru di Timnas Portugal. Dia sudah menjadi bagian tim Portugal saat menjadi juara Euro 2016 silam. Kala itu, di usianya 18 tahun sudah menjadi pemain inti.
Bahkan, pemain kelahiran 18 Agustus 1997 ini diganjar penghargaan individu sebagai Young Player of the Tournament. Pemain Muda Terbaik Euro 2016. Anak muda keren.
Kala itu, situs resmi UEFA menulis, meski di luar lapangan, Sanches terkenal kalem dan tenang, segalanya berubah ketika dia turun ke lapangan. Dia berubah menjadi 'monster' yang tidak bisa dilemahkan oleh lawannya. Bahkan, ketika sesi latihan.