Sementara kita yang menyaksikan pertandingan tersebut via televisi, juga ikut merinding. Sisi emosi kita sebagai manusia ikut tergugah.
Meski dalam kondisi setengah mengantuk, meski tidak mengenal langsung Eriksen, juga berjarak ribuan kilometer dari lokasi, kita ikut memanjatkan doa. Seraya berharap agar kondisi pemain Denmark bernomor punggung 10 itu baik-baik saja.
Kondisi Eriksen membaik, laga yang sempat dihentikan kembali dilanjutkan
Berkat penanganan cepat dari tim medis dan doa pecinta bola, kondisi Eriksen terselamatkan. Ketika menit pertandingan menunjukkan 45+18, Eriksen terlihat sudah sadar. Meski, dia belum bisa berbicara.
Eriksen dibawa keluar lapangan dalam kondisi stabil dan langsung dibawa ke rumah sakit. Kabar terakhir, ia sudah bisa bernafas lancar.
Pertandingan Denmark melawan Finlandia itu sempat dihentikan dengan skor masih 0-0. Lantas, karena permintaan pemain dari kedua tim, laga dilanjutkan.
UEFA sepakat melanjutkan laga. Empat menit di sisa babak pertama tetap dimainkan. Lalu ada 5 menit wkatu break babak pertama. Lantas berlanjut babak kedua.
Finlandia mencetak gol lewat Joel Pohjanpalo di menit ke-60. Seharusnya, mereka merayakan gol itu dengan suka cita. Lha wong itu gol pertama mereka di partisipasi pertama di Euro.
Namun, pemain-pemain Finlandia paham situasi. Bukan wkatu yang tepat merayakan selebrasi. Mereka paham, sepak bola lebih dari itu. Ada sisi kemanusiaan yang lebih kuat. Sisi kemanusiaan yang mampu mengalahkan rivalitas.
"Sungguh luar bisa melihat bagaimana sepak bola bisa menghubungkan banyak orang. Bagaimana fans dari Finlandia dan Denmark meneriakkan namanya dan mencintai pertandingan ini. Saya berharap kondisi Eriksen terus membaik," ujar Pohjanpalo dikutip dari eufa.com.
"Insiden yang dialami Eriksen membuat kami bersedih. Sebelum restart, saya katakan kepada pemain, saya mengerti kondisi mereka. Saya hanya katakan agar mereka tetap berusaha fokus. Saya paham, itu tidak mudah," ujar Markku Kanerva, pelatih Finlandia.