Tapi, khusus Senol Gunes, pernyataan berbau psywar itu menjadi menarik. Ingat, dia bukan pelatih kaleng-kaleng.
Dialah sosok yang membawa Turki meraih peringkat III di Piala Dunia 2002 silam. Itu prestasi terbaik dalam sejarah sepak bola Turki.
Ketika itu, siapa yang menyangka Turki bisa melangkah jauh. Nyatanya, mereka bisa melaju ke semifinal dan kalah tipis, 0- dari Brasil. Lantas mengalahkan Korea Selatan di laga perebutan tempat ketiga.
Bukan tidak mungkin, Turki dengan kembali dilatih Senol Gunes, kali ini juga bakal tampil mengejutkan.
"We know Italy's strengths, but also their weaknesses. It'll be hard fought in technical, tactical and physical terms. I want to see the quality of my players on show," sambung dia.
Turki punya 'mata-mata' di Italia
Benarkah Turki mengenal Italia?
Bisa jadi. Sebab, Senol Gunes memang punya beberapa 'mata-mata'. Maksudnya, di Timnas Turki saat ini, ada punya empat pemain yang bermain di Liga Italia.
Yakni playmaker Hakan Calhanoglu (27 tahun) yang bermain di AC Milan, bek Merih Demiral (21 tahun/Juventus) dan dua bek yang bermain di Sassuolo, Kaan Ayhan  (26 tahun) dan Mert Muldur (22 tahun). Mereka semua pemain penting di klubnya.
Belum lagi gelandang serang Cengiz Under (23 tahun) yang pernah tiga tahun membela AS Roma dan musim lalu dipinjamkan ke klub Inggris, Leicester City.
Dari pemain-pemain itu, Senol Gunez mendapatkan 'bocoran' perihal siapa sajaa pemain penting di Timnas Italia kali ini. Termasuk juga gaya main mereka.