Penyanyi zaman dulu, Jamal Mirdad, dalam sebuah lagunya menyebut malam minggu sebagai malam yang Siapa saja boleh hura-hura asal tahu batasnya.
"Memang malam Minggu
Malam yang ditunggu-tunggu
Tua atau muda tiada berbeda
Menyambut malam Minggu kini telah tiba"
Seperti kata Jamal Mirdad, malam Minggu nanti akan menjadi malam yang panjang. Utamanya bagi para pecinta bola. Inilah malam final Liga Champions yang hanya ada setahun sekali.
Nah, bagi sampean (Anda) dan kalian semua yang akan menonton fina Liga Champions, berikut smeua hal yang perlu kalian tahu. Bila sudah tahu ini, nonton final Liga Champions pasti bakal lebih berisi.
Apalagi bila nonton bareng teman di rumah. Minimal, kalian jadi punya bahan untuk ngobrol sembari menunggu peluit awal mula (kick off) final nanti. Apa saja?
Siapa yang akan tampil di final?
Dua tim asal Inggris, Manchester City dan Chelsea akan tampil di final edisi ke-66 Liga Champions. Ini akan menjadi final Liga Champions ketiga yang mempertemukan dua tim Inggris.
"All English Final" di Liga Champions pernah terjadi di tahun 2008 yang melibatkan Chelsea-Manchester United dan di tahun 2019 mempertemukan Liverpool-Tottenham Hotspur.
Bagi Manchester City, final ini akan menjadi pengalaman pertama mereka. Sebelumnya, Manchester City hanya mampu maksimal mencapai babak semifinal. Itu terjadi di musim 2015/16 silam.
Sementara Chelsea akan memainkan final ketiganya. Di dua final sebelumnya, Chelsea menjadi runner-up di tahun 2008 saat kalah adu penalti dari Manchester United di Moskow. Lantas, juara untuk kali pertama saat mengalahkan Bayern Munchen via adu penalti di Munich pada tahun 2012.
Kapan final digelar ?
Final Liga Champions tahun ini bakal dimainkan Sabtu (29/5) pukul 21.00 waktu Eropa atau sekitar pukul 02.00 dini hari waktu Indonesia (WIB).
Di mana final dimainkan ?
Final akan dimainkan di Estadio do Dragao yang merupakan markas dari klub FC Porto, Portugal. Bila diterjemahkan dalam Bahasan Indonesia, stadion ini bernama "kandang Sang Naga".
Awalnya, laga final Liga Champions direncanakan dimainkan di Stadion Ataturk di Istanbul, Turki. Namun, menjelang final, Turki masuk zona merah pandemi. Lantas, pada 13 Mei silam, UEFA mengumumkan lokasi final diubah.
Portugal menjadi pilihan karena negara ini masuk daftar hijau destinasi Inggris. Sehingga para fan, pemain dan semuanya, tidak perlu dikarantina setelah kembali.
Bolehkan suporter menonton di stadion? Â
Pemerintah Portugal membolehkan penonton untuk menonton langsung final di stadion. Namun, jumlahnya dibatasi. Hanya 33 persen dari kapasitas stadion atau 16.500 penonton saja.
Masing-masing klub finalis memiliki alokasi 6.000 tiket yang disediakan untuk pendukung mereka. Penjualan dilakukan oleh klub secara langsung. Sementara 1.700 tiket yang tersedia untuk masyarakat umum terjual habis pada 25 Mei 2021.
Itu artinya, final 2020 antara Bayern Munchen-Paris Saint Germain (PSG) menjadi satu-satunya di era Liga Champions yang tidak dihadiri penonton karena situasi pandemi. Final tahun lalu juga digelar di Portugal.
Siapa wasit di final nanti?
Final nanti akan dipimpin wasit asal Spanyol, Antonio Miguel Mateu Lahoz. Wasit berusia 44 tahun ini juga telah ditunjuk sebagai salah satu wasit yang akan tampil di Piala Eropa 2020 yang akan dimulai 11 Juni mendatang.
Berapa jumlah pergantian pemain?
Kedua tim finalis diperbolehkan melakukan lima pergantian pemain. Bila pertandingan berlanjut di masa tambahan (extra time) karena skor masih sama kuat, kedua tim diizinkan mendapat tambahan pergantian pemain.
Siapa tim yang menjadi 'tuan rumah'?
Laga final nanti memang dimainkan di tempat netral (bukan stadion kedua tim finalis), tetapi tetap ada tim tuan rumah. Berdasarkan undian, Manchester City menjadi tim tuan rumah.
Maknanya, kedua finalis boleh memakai jersey dengan warna pilihan pertama mereka. Namun, jika warnanya bentrok, Â maka klub yang ditunjuk sebagai tim tamu harus menggunakan kit alternatif.
Apakah final menerapkan bantuan VAR?
Ya, final nanti akan menerapkan sistem video assistant referee (VAR). Artinya, wasit bisa meninjau ulang kejadian yang terjadi di lapangan dengan melihat tayangan ulang video.
Semisal ketika wasit menentukan keputusan pelanggaran yang terjadi di kotak penalti, apakah penalti atau tidak. Atau juga menentukan sebuah gol menjadi gol ataukah tidak (semisal karena offside atau terjadi pelanggaran terlebih dulu).
Lalu, siapa tim yang akan juara ?
Manchester City atau Chelsea, siapa yang bakal mengangkat piala Liga Champions di akhir final nanti. Untuk ulasan dan analisis preview pertandingan final nanti, silahkan singgah ke tulisan ini, https://www.kompasiana.com/hadi.santoso/60b19044d541df0b764b9a32/guardiola-yang-tak-pernah-kalah-dan-tuchel-yang-penasaran-di-final-eropa. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H