Apa jadinya bila Liverpool, klub Inggris yang paling sering juara Liga Champions (LC), mendadak tampil di Europa League--kompetisi level kedua setelah LC--di musim depan?
Meski bisa tampil di kompetisi Eropa sebuah pencapaian bagus, tetapi bagi Liverpool, itu akan merendahkan nama besar mereka. Dalam bahasa lebih keras, tampil di Liga Europa akan mempermalukan fans Liverpool.
Nyatanya, di beberapa kolom komentar akun Instagram yang mengabarkan informasi sepak bola, fans Liverpool sudah jadi korban olok-olokan. Mereka diejek perihal kemungkinan tim pujaan mereka bakal bermain di kompetisi malam Jumat--sebutan netizen Indonesia untuk Liga Europa.
Ya, kemungkinan Liverpool bakal tampil di Europa League itu memang sempat mencuat pada April lalu. Kala itu, Liverpool sempat berada di peringkat 7 di klasemen Premier League.
Padahal, hanya tim di posisi empat besar yang lolos ke Liga Champions. Peluang Liverpool untuk masuk posisi empat besar di klasemen sepertinya sulit bila merujuk persaingan yang ketat. Plus, stabilnya penampilan tim-tim pesaing seperti Chelsea, Leicester City, hingga West Ham United.
Liverpool meraih kemenangan keempat beruntun
Namun, memasuki Mei, menjelang kompetisi berakhir, 'peruntungan' Liverpool mulai berubah. Sang juara bertahan yang kehilangan gelarnya, mulai memulihkan nama besarnya. Semua jadwal di Liga Inggris bisa mereka menangi.
Hingga, Kamis (20/5) dini hari tadi, setelah berminggu-minggu tercecer di papan tengah, Liverpool akhirnya kembali masuk empat besar. Itu seiring kemenangan meyakinkan 3-0 yang diraih Liverpool atas tuan rumah Burnley di Stadion Turf Moor pada pekan ke-37 Liga Inggris.
Meski menang besar, Liverpool sempat tampil gagap di awal-awal pertandingan. Maklum, pertandingan ini memang sangat krusial bagi mereka dalam upaya meraih 'tiket' tampil di Liga Champions musim depan.
Burnley mendapat peluang bagus lebih dulu lewat striker berbadan tinggi besar asal Selandia Baru, Chris Wood. Beruntung bagi Liverpool, sepakan dari jarak dekat penyerang bertinggi badan 191 cm ini masih melebar dari gawang yang dikawal Alisson Becker.
Liverpool harus menunggu lama untuk mendapat gol pertamanya. Kerja sama apik yang diakhiri tendangan kejutan Roberto Firmino di menit ke-43 membuat Liverpool menutup babak pertama dengan keunggulan 1-0.