Ketika Chelsea jadi juara Liga Champions di tahun 2012 di Kota Munich, N'Golo Kante yang berusia 21 tahun, masih bermain di Divisi II Prancis. Musim itu, Kante yang memainkan satu pertandingan bersama Boulogne.
Usia 21 tahun "hanya" bermain di tim Ligue 2, jelas bukan start apik bagi seorang pemain. Namun, waktu berlalu begitu cepat bagi Kante.
Tahu-tahu, dia jadi gelandang "pengangkut air" terbaik di Liga Inggris. Dia membawa Leicester City juara di musim 2015/16. Tak main-main, sebutan gelandang terbaik itu disematkan oleh pelatih terbaik sepanjang sejarah Premier League, Sir Alex Ferguson.
Tahu-tahu, dia jadi juara dunia kala membawa Prancis memenangi Piala Dunia 2018. Kante dipuji karena permainannya yang tak kenal lelah. Utamanya ketika mengawal Lionel Messi saat Prancis bersua Argentina di babak 16 besar.
Saking tak kenal capek, rekan Kante di Timnas Prancis, Paul Pogba, bahkan menyebut pemain kelahiran Paris 19 Maret 1991 ini memiliki 15 paru-paru.
"He is everywhere. Sometimes, I'm not going back in defence and I know he is here. He has 15 lungs," begitu pujian Pogba untuk Kante dalam wawancara dengan Bein Sports pada 2018 silam.Â
"Kante was everywhere againts Real Madrid," begitu tulis ESPN.
Di duel antar dua tim yang sempat bikin heboh kala mengumumkan masuk ke European Super League ini, Chelsea unggul lebih dulu lewat gol Christian Pulisic di menit ke-14. Karim Benzema lantas menyamakan skor lewat finishing apik di menit ke-29.
Hasil 1-1 di Stadion Alfredo Di Stefano tersebut bukan hal mudah. Sebelumnya, di tempat yang sama, juara Liga Inggris musim lalu, Liverpool, takluk 1-3 pada laga pertama perempat final.
Liverpool kalah karena mereka tak kuasa mengatasi superioritas lini tengah Real Madrid. Trio Casemiro, Toni Kroos, dan Luka Modric tampil mendominasi.