Aktris cantik Amerika di masa lalu, Judy Garland, pernah berkeluh kesah perihal hidupnya yang sering terperangkap sunyi meski di dalam keramaian.
Dia pernah berkata begini, "If I am a legend, then why am I so lonely?".
Bahwa, popularitasnya sebagai aktris, penyanyi, dan penari terkenal di masanya, ternyata tidak membuatnya bahagia. Dia lantas meninggal karena overdosis di usia 47 tahun.
Judy Garland tidak sendirian. Sepanjang sejarah dunia keartisan, ada beberapa selebritis dunia yang juga mengalami nasib mirip-mirip dengannya. Ngetop tapi hidupnya merana. Merasa kesepian di balik popularitasnya.
Namun, situasi merana ala Judy Garland itu tidak dialami mega bintang sepak bola, Lionel Messi. Leo Messi yang layak disebut legend meski belum pensiun bermain bola, kini menikmati masa senjanya di Barcelona dengan bahagia.
Messi tampil 'seperti seharusnya' di final Cope del Rey
Tapi, laga final Copa del Rey melawan Athletic Bilbao yang dimenangi Barcelona, Minggu (18/4) dini hari tadi, menjadi bukti bahwa Messi tidak pernah kesepian. Messi dicintai banyak orang.
Cinta itulah yang membuatnya tidak sendirian di Barcelona. Meski, rekan-rekan terbaiknya, satu demi satu pergi dari klub Katalan itu. Mulai Xavi, Andres Iniesta, Neymar, hingga Suarez.
Ya, di final yang dimainkan di Estadio de La Cartuja di Kota Sevilla itu, Messi menjadi "roh" yang menghidupkan permainan Barcelona. Dia mencetak gol, memberi umpan penting, dan "rela lelah" demi sebuah akhir manis di penghujung laga.
Barca pun menang 4-0 atas Bilbao. Meski, skor kemenangan besar itu tidak merepresentasi bahwa laga final yang mempertemukan dua tim yang paling sering juara di Copa del Rey ini berjalan berjalan mudah.