Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Membaca "Skenario" Final Liga Champions, Siapa Tampil di Istanbul?

15 April 2021   14:13 Diperbarui: 15 April 2021   14:23 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain-pemain Real Madrid merayakan keberhasilan lolos ke semifinal Liga Champions. Madrid lolos dengan kemenangan agregat 3-1 setelah bermain 0-0 dengan Liverpool di leg II di Anfield, Kamis (15/4) dini hari tadi/Foto: https://www.managingmadrid.com/

BABAK perempat final Liga Champions berakhir Kamis (15/4) dini hari tadi. Empat tim memastikan lolos ke semifinal. Real Madrid dan Manchester City menyusul Paris Saint-Germain (PSG), dan Chelsea yang lebih dulu lolos.

Dilihat dari sisi hiburan, laga perempat final leg II Liga Champions yang dimainkan Selasa dan Rabu malam waktu Eropa itu kurang asyik ditonton. Kurang menghibur. Minim gol. Di luar ekspektasi pecinta bola.

Seperti dini hari tadi, ketika Liverpool menjamu Real Madrid. Banyak orang mengira laga itu bakal terjadi 'jual beli' gol. Liverpool bakal tampil habis-habisan demi membali kekalahan 1-3 di leg I pekan lalu.

Orang lantas terkenang come back 'mewah' Liverpool saat menyingkirkan Barcelona di semifinal 2018/19. Liverpool yang kalah 0-3 di leg I, bisa berbalik menang 4-0 di Anfield dan lolos ke final.

Namun, kali ini, tidak ada cerita move on  ala Liverpool di Anfield. Suasana Anfield yang sepi karena tanpa penonton, tak mampu membakar semangat Roberto Firmino dkk seperti 2019 lalu.

Liverpool memang tampil habis-habisan. Mereka bermain cepat di 15 menit awal pertandingan. Menguasai ball posession 56 persen. Melakukan total 15 shots berbanding 6 milik Madrid.

Namun, semua upaya yang dilakukan Liverpool seperti menghantam tembok tebal. Laga berakhir 0-0. Terlepas dari finishing Liverpool yang buruk, Madrid meski tanpa Sergio Ramos, tetap kukuh. Masih ada Casemiro yang terpilih jadi man of the match.

"Defensive rocks see Madrid through to semifinals!," begitu tulisan di akun Instagram resmi Champions League.

Ya, Real Madrid pun lolos ke semifinal. Madrid yang awalnya diragukan dan tidak sedikit orang menyebut Liverpool beruntung bertemu Madrid yang sedang labil, ternyata mereka membuktikan sebagai tim dengan DNA Liga Champions. 

Sementara di waktu hampir bersamaan, di Jerman, Manchester City kembali menang 2-1 atas Borussia Dortmund dan lolos ke semifinal dengan agregat 4-2.

City sempat dilanda ketegangan saat Dortmund unggul di babak pertama lewat gol anak muda 17 tahun asal Inggris, Jude Bellingham. Namun, City come back di babak kedua lewat gol penalti Riyad Mahrez dan gol Phil Foden.

Rabu (14/4) kemarin, laga di luar harapan juga terjadi ketika PSG menjamu Bayern Munchen. Banyak orang mengira laga itu bakal menyenangkan ditonton. Bakal terjadi jual beli gol.

Bayern yang kalah 2-3 di leg I tetapi bisa menciptakan 31 peluang, dikira bakal tampil ganas di Paris. Sementara PSG tentu tidak akan melewatkan peluang membalas kepedihan kalah di final 2020 lalu.

Yang terjadi, laga itu berjalan 'sepi-sepi saja'. Banyak peluang terbuang. Banyak serangan kandas sebelum waktunya. Bayern ungugl 0-1 tetapi tersingkir karena aturan gol away.

Meski agregat sama 3-3, PSG yang berhak lolos ke semifinal karena bisa mencetak 2 gol di markas lawan. Lebih banyak dari Bayern.

Di waktu bersamaan, Chelsea juga kalah 0-1 di kandang sendiri dari Porto. Namun, kemenangan 2-0 di markas Porto pada leg I pekan lalu, cukup untuk membawa The Blues ke semifinal.

Apapun cerita yang terjadi di perempat final, itu sudah berlalu. Kini, empat tim semifinalis bersiap menatap laga semifinal yang akan digelar pada 27-28 April dan 4-5 Mei.

Sesuai jalur semifinal yang sudah ditentukan, PSG bertemu Manchester City dan Real Madrid bertemu Chelsea. Di pertandingan leg I dua pekan mendatang, PSG dan Real Madrid akan lebih dulu menjadi tuan rumah.

Ada beberapa cerita menarik dari duel semifinal tersebut. Pun, dari potret semifinal tersebut, kita bisa membayangkan akan seperti final Liga Champions 2021 yang akan digelar di Istanbul, Turki pada 29 Mei mendatang. Apa saja?

Duel Sesama "Tim Sultan"

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Manchester City dan Paris SG bisa sekuat sekarang dikarenakan gelontoran uang dari pengusaha super kaya asal Qatar dan Uni Emirat Arab.

PSG kini dimiliki oleh Qatar Sports Investments dengan Nasser Al-Khelaifi sebagai presiden klub. Karena guyuran duit melimpah dari mereka, PSG bisa mendatangkan pemain mahal sekelas Neymar, Angel Di Maria, dan Keylor Navas.

Sementara Manchester City dibawah kendali City Football Group yang saham mayoritasnya dimiliki Abu Dhabi United Group dengan chairman Khaldin Al Mubarak sal Uni Emirat Arab.

Sejak disokong dana melimpah dari Abu Dhabi United Group pada 2008, City menjelma menjadi tim hebat. Mereka mendatangkan pemain-pemain hebat dan pelatih tenar.

Namun, meski bisa membeli pemain-pemain top berharga mahal, ada mimpi yang belum bisa terbeli oleh mereka. Yakni trofi Liga Champions.

Di Liga Champions, selama ini, pencapaian maksimal Manchester City 'hanyalah' semifinal di tahun 20016. Kala itu, City disingkirkan Real Madrid. Sementara PSG masih penasaran usai musim lalu kalah di final.

Ya, kedua tim tentu terobsesi juara Liga Champions untuk kali pertama. Termasu Guardiola yang ingin membuktikan bisa juara Eropa bersama tim selain Barcelona. Plus, Pochettino masih menyimpan perih kekalahan Tottenham dari Liverpool di final 2019 silam. Siapa yang lolos ke Istanbul?

Final Sesama Tim Inggris dab Cocoklogi Chelsea

Ya, final Liga Champions 2020/21 bisa saja menampilkan dua tim asal Inggris, Chelsea dan Manchester City.

'Skenario' itu bisa terjadi andai Manchester City bisa mengatasi PSG dan Chelsea bisa menumbangkan Real Madrid di babak semifinal. Mungkinkah terjadi? Kenapa tidak.

Bila itu terjadi, ini akan menjadi final kedua yang mempertemukan dua tim Inggris dalam sejarah Liga Champions.

Laga final antara dua tim asal Inggris di Liga Champions pernah terjadi pada 2008 silam. Saat Manchester United bersua Chelsea. Kala itu, MU tampil sebagai juara usai menang adu penalti (1-1).

Uniknya, beberapa media di Inggris mulai memunculkan "cocoklogi" Chelsea akan tampil sebagai juara musim ini. Sebab, ada beberapa kejadian yang sama dengan saat Chelsea juara di musim 2012 silam.

Seperti Chelsea sempat memecat pelatih di tengah kompetisi, bertemu tim Portugal di perempat final dan menghadapi tim Spanyol di semifinal. Semua itu terulang di musim 2020/21 ini.

Selain cerita itu, final Liga Champions 2020/21 juga memungkinkan terjadinya reuni antara PSG dengan mantan pelatihnya, Thomas Tuchel yang kini melatih Chelsea.

Kita tahu, di akhir tahun lalu,  Tuchel mendadak dipecat manajemen PSG yang lantas memilih Mauricio Pochettino sebagai pengganti. Konon, Tuchel dipecat karena direksi PSG kurang senang dengan caranya mengkritik klub di hadapan media.

Ataukah, final di Istanbul nanti bisa menjadi final kelima Zinedine Zidane sebagai sosok di pinggir lapangan. Dia bisa kembali bertemu Pep Guardiola atau bersua Pochettino.

Kita tahu, Zidane pernah tiga kali membawa Madrid hat-trick juara Liga Champions 2016, 2017, 2018. Jangan lupa, saat Madrid meraih La Decima alias gelar ke-10 Liga Champions, Zidane menjadi asisten pelatih Carlo Ancelotti.

Dua pekan mendatang, semua kemungkinan terjadinya 'skenario' final itu bisa mulai terbaca. Entah yang mana yang akan terjadi. Kalau sampean (Anda), siapa dua tim yang bakal tampil di final Istanbul versi sampean? Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun