Selain itu, koneksi pembayarannya mudah, ada dashboard update transaksi. Setealh berinfak, kita akan mendapatkan notifikasi yang dikirim via WhatsApp.Â
Tidak hanya mudah, Infak.In ini juga transparan karena dikelola oleh Laznas LMI yang terpercaya karena sudah 25 tahun mengurus dan menyalurkan infak.
Menariknya lagi, tidak ada batasan minimal berapa rupiah yang akan diinfakkan. Kita bisa berdonasi mulai rupiah berapapun. Bisa seratus. Seribu. Berapapun bisa.
Saya percaya, ada banyak orang baik yang ingin berinfak demi membantu sesama. Namun, selama ini, niatan itu terkadang terhalang. Sebab, bila berinfak, ada batasan nominal sekian. Sehingga, niat ikut berinfak pun gagal.
Saya tertarik dengan penjelasan Agung Wijayanto yang menyampaikan bahwa Infak.In akan menjadi sarana bagi generasi milenial untuk mengambil peran lebih dalam berkontribusi kepada bangsa ini. Meski dengan seribu, 10 ribu, atau 25 ribu.
"Ini akan jadi sarana bagi teman-teman muda. Bahwa kalau mau berkontribusi untuk negeri, tidak harus dengan besaran yang menguras kantong. Namanya infakin ya infakin saja. Bisa 10 ribu dan seterusnya. Kalau mau infak ya infak saja. Jangan yang rumit," ujarnya.
Bukan hanya kalangan muda, kita yang lebih senior, juga tidak kesulitan menggunakan platform donasi online ini. Saya yang kini berusia 40 tahun, juga sudah mencobanya. Dan memang mudah.
Pada akhirnya, pandemi bukanlah halangan untuk berinfak. Sebab, dengan adanya platform online seperti Infak.In ini, kita bisa berinfak dari rumah dengan cara yang mudah dan transparan.
Hayuuk, mumpung Ramadan, kita mulai membiasakan berinfak. Terutama di waktu pagi. Sebab, dengan berbagi di awal hari, kita bisa optismistis untuk terus berbuat baik sepanjang hari. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H