Zidane seolah menginstruksikan anak asuhnya membiarkan pemain-pemain Liverpool berlama-lama menguasai bola. Namun, begitu mendekati kotak penalti, Liverpool dibuat mati gaya.
Duet Nacho dan Eder Militao sebagai pengganti Ramos-Varane, ternyata bukan kaleng-kaleng. Keduanya bermain disiplin. Sulit ditembus.
Sementara lini tengah Madrid yang diisi trio Casemiro, Toni Kroos, dan Luka Modric bermain selayaknya pemain yang sudah puluhan tahun bermain bersama dan empat kali juara di kompetisi ini.
Di menit ke-27, umpan terukur Kroos membuat Vinicius Junior leluasa mencetak gol pertama. Lantas, di menit ke-36, ketangguhan lini tengah Madrid mengatur permainan, memaksa Trent Aexandre Arnold melakukan kesalahan.
Bola sundulannya mengarah ke Marco Asensio. Pemain muda Spanyol ini lantas memedaya kiper Liverpool, Alisson lewat sepakan chip. Bola dicungkil melewati wajah Alisson. Lantas, Asensio tinggal meneruskan ke gawang yang kosong.
Sepanjang babak pertama itu, Liverpool memang sedikit lebih unggul dalam ball possession. Namun, mereka laksana orang kebingungan begitu masuk ke pertahanan Madrid.
Bayangkan, sepanjang babak pertama, Liverpool sama sekali tidak mampu menciptakan tendangan ke gawang Madrid. Tidak ada shoot on goal. Trio Mohamed Salah, Diogo Jota, dan Sadio Mane tak berkutik.
Baru di babak kedua, Liverpool kembali 'hidup'. Terlebih seiring masuknya Thiago Alcantara menggantikan Naby Keita. Anak asuh Jurgen Klopp mulai bisa menciptakan peluang.Â
Hingga, di menit ke-51, Liverpool bisa mencetak gol. Bermula dari sepakan Jota, Mohamed Salah yang tak terkawal mencocor bola ke gawang Madrid.
Namun, Liverpool hanya mampu bermain oke sepanjang 20 menit awal babak kedua. Setelahnya, Madrid kembali memegang kendali.
Di menit ke-65, melalui skenario serangan rapi, Madrid mencetak gol ketiga. Umpan sodoran Modric langsung diteruskan Vinicus. Anak muda Brasil berusia 20 tahun itu menaklukkan Alisson, rekan segeranya untuk kedua kalinya.